Lihat ke Halaman Asli

El Sabath

Pengamat Sosial Fenomena

Kerja Politik Sebagai Dimensi dalam Agenda Kerja yang Terukur

Diperbarui: 26 September 2023   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kerja Politik Sebagai Dimensi Agenda Kerja Yang Terukur.

Opini.

Kriteria Fungsional Dalam Jabatan Politik Birokrasi.

Perebutan Wacana.

Perebutan wacana, para kandidat calon, partai politik, yang entah tidak telah memasuki proses seleksi kandidat sebagai calon, pada setiap putaran Perebutan kursi jabatan di struktur birokrasi politik, yang tercakup dalam beberapa dimensi kriteria secara garis besar dalam fungsi kelembagaan negara, dimulai, dari Eksekutive, Legislatif, juga Edukatif, dan legislatif, sebagai definisi kriteria kerja dari struktur birokrasi negara, bekerja dalam mengakomodasi pertarungan kepentingan sebagai arus kepentingan terhadap kebijakan dalam inisiasinya, yang secara elektoral sistem di dalam demokrasi negara, kemudian ditentukan hasil perhitungan vote suara para pemilih, dalam suara keterusungan dalam keterpilihan calon partai politik. 

Yang, tentu terkait sumberdaya program visi, misi, bagi yang terakomodirnya persoalan, rakyat, melalui program-program kebijakan yang akan terimplementasi setelah para kandidat terpilih menduduki jabatannya, kesejahteraan, bagi semua dalam menindak lanjuti semua tuntutan secara sosiologis masyarakat, dan setiap dimensi persoalan yang menuntut penyelesaian yang berakibat dari struktur dinamika perkembangan waktu dan meningkatnya taraf hidup oleh pembangunan-pembangunan di segala bidang. 

Bahwa, secara ideal parameter dari kerja politik, terkait kriteria pembuka pargrafh, - setidaknya adalah deskripsi job, dalam memenuhi fungsi dari agenda politik sebagai suatu yang terukur dengan pasti, di atas kertas, sebagai idealisme dari kerja negara dalam mengakomodasi dan juga mendistribusikan hasil kerja kepada wawasan kepentingan rakyat, dari parameter fungsional, eksekutif, dalam legal standingnya, adalah hak, untuk keterpenuhan syarat keterpilihan sebagai kompatibel di setiap bidang struktur kekuasaan di setiap ruang birokrasi.

Nilai Kepemimpinan dan Agen Perubahan Bagi Indonesia Baru ke depan.

Apa yang, yang kita dambakan, dari suatu mekanisme pemilu dalam pergantian ruang kepemimpinan nasional, diharapkan, dapat menjembatani, nilai bersama, dalam berbagai suasana, menuju suatu arah perubahan nilai, fundamental, pada bentuk fundamental yang keluar sebagai solusi dari belenggu kepentingan rakyat saat ini. Tanpa, harus memenjarakan, kebebasan, dan kemerdekaan kritik sebagai suatu masukan yang membangun, sarana evaluasi, bagi realitas yang terjadi. Di tengah-tengah, kemajemukan, dan keberagaman terhadap pilihan yang bernilaini integritas.  

Atau, pun memenjarakan kesadaran akan pentingnya, nilai dan landasan keadilan, bagi semua. Yang, termasuk, di dalamnya, adalah mereka yang kurang beruntung, hidupnya, oleh berbagai lonjakan, rute, dalam melangkah menjalani kehidupan, yang secara ironis, faktor, dari sentra kehidupan, dan kebutuhan ekonomi, adalah sangat mendasar dalam mempengaruhi gerak massa, atau publik, dalam bentuk, penyebutan lainnya, bagi yang kita pahami sebagai rakyat, di atas kepentingan dan tuntutan kehidupan di tengah arus persaingan yang sangat ketat, di seluruh, dunia seperti sekarang ini. Dan sehingga berakibat, bagi keseimbangan neraca sosial di dalam kita semua bernegara.

Sabda Logis: Anies dan Cak Imin: Proyeksi, Dalam Keterpenuhan di Kebutuhan Kalangan Intelektual Masyarakat Akademisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline