Lihat ke Halaman Asli

Satunya Suara Lebih Penting daripada Berlimpahnya Kompetensi

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mau tau kenapa Real Madrid, Chelsea, Manchester City, nggak berprestasi?

Padahal mereka berlimpah kompetensi...

Mau tau kenapa China yang membengarus Agama dan Iran yang memberangus Demokrasi menjadi negara yang kuat?

Padahal agama sangat mulia dan demokrasi adalah sistem yang baik...

jawabannya adalah karena Satunya suara lebih penting daripada berlimpahnya kompetensi

Nah ini yang jadi masalah di negeri tercinta ini, saya pribadi tidak memilih SBY, tapi ketika SBY jadi presiden, harus kita dukung sepenuh hati dong. kalau Beliau salah, kita kritik, tapi kritik dengan berlandaskan cinta, bukan benci, kritiknya mungkin sama, tapi ras dan efeknya jelas berbeda.

Bukankah kita yang memilih sistem demokrasi, dan rakyat yang memilih SBY. Konsukwen dong dengan pilihan kita... marilah kita sama-sama bertanggung jawab dengan pilihan yang kita ambil bersama.  secara pribadi, sebenarnya saya lebih memilih sistem aristokrasi dibanding demokrasi.

Eropa menyadari pentingnya menyatukan  suara, makanya mereka "ikhlas" menjadi Uni Eropa. Perbedaan diantara mereka besar lho, potensi dan sejarah konflik juga besar, tapi semua dikalahkan demi menyatunya suara.

Saya pernah mengusulkan agar kita bergabung dengan Malaysia dan Brunei, baik merger sebagai satu negara, maupun melalui kerjasama strategis... Tapi sebelum itu, kita harus belajar menyatukan suara di level internal Indonesia

Bagaimana menurut Anda?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline