Sewaktu usiaku tujuah atau delapan, kususuri pematang sawah dengan riang.
Berenang di sungai, 'kali' orang menyebutnya dari pagi hingga siang.
Lalu berebut kupu-kupu di padang rumput ilalang.
Atau naik pohon jambu dan memetik yang sudah matang.
Bila sore tiba, kubuat mainan di atas tanah," engklek " orang bilang.
Atau lempar gundu dan berebut' sawah-sawahan' hingga penat terasa hilang.
Jika maghrib menyapa, bersegera berebut wudhu ke mushola dekat rumah kang Dadang.
Tak terasa sudah khatam beberapa jilid hingga AlQur'an.
Bila hujan rintik, kususuri kali dan kusiapkan kapal dari daun.
Menunggu deras dan berlarian menadahkan tangan dan terayun.
Berbasah -basah menyapa bumi yang tak pernah resah.