Lihat ke Halaman Asli

Ahlis Qoidah Noor

Educator, Doctor, Author, Writer

Puisi | Kupanggil Kau, Cinta

Diperbarui: 25 November 2019   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sejenak ku  menoleh, tinggalkan hari berganti. Sore ini seperti kemarin. Panas menaungi pipi.  Tak hendak aku menepi. Aku, gadis desa, sederhana, rambutku panjang menutupi mata. Hari cepat berlalu saat ku bertemu denganmu, paman berwajah sendu.

Pernah kutanya kenapa kau tak bekerja kantoran saja ? Tampangmu lumayan untuk hidangan pesona di jalan. Tanganmu melayani pembeli secepat kilat menyambar. Kadang aku ingin tahu, sudah berapa lama aku langganan tape ketan, daganganmu.

Hari ini kau duduk mematung. Menghitung untung. Dalam imagi atau mungkin dalam hati. Panas kembalikan kesadaranku untuk segera berlalu, pulang ke pangkuan bundaku. Aku masih ingat cerita terakhirmu sebelum kutemukan kau tak lagi seperti dulu.

Jadilah perempuan yang tak lumer oleh harta dan cinta. Tak mudah goyah oleh rasa kasmaran yang 'gumregah". Kau akan tahu, lelaki hanya butuh wanita baik hati. Yang memberinya percaya dan sekedar tempat berbagi. Dia tak butuh bedak dan bibir bergincu, tebal membelenggu.Dia juga tak butuh bajumu yang seksi atau kilatan mata menggoda hati.

Berlabuh, aku ingin berhenti dan menikmati tape yang kuminum dengan cendol dan santan kental setiap jelang sore.  Mungkin terlalu mengandung lemak atau gukosa tinggi. Tapi tak apa asal aku bisa nikmati kisah cintamu yang kau bagi ke pembeli. Kami sadar, hanya mendengar tapi tak pernah tahu apakah itu benar. 

Sore ini kau hilang, tak ada jejak yang bisa ku kenang. Perempuan itu telah membawa hatimu. Mengajakmu segera menikah karena usia yang tak tahan sendiri. Kamu mengiyakan walau aku tak tahu, apakah kau memanggilnya dengan nama cinta? Aku hanya tengadahkan tangan, mendoa, semoga kau bahagia.

Aku, gadis desa , rambutku menutup mata. Berjalan tegar dengan semua kata-kata. Akan kupanggil kau, cinta. Saat kutemukan apa yang kupinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline