Berpuasa itu bukan sekedar menahan lapar dan haus saja, tapi bisa membuat kaya. Hari ini memasuki puasa kedelapan. Artinya sudah mau melewati 10 hari pertama di bulan Ramadhan tahun 1444 H ini. Saya menulis artikel ini menjelang maghrib. Masih dikampus, sambil menunggu buka puasa.
Artikel kali ini saya ingin membahas tentang berpuasa. Tapi bukan seperti yang sudah banyak di artikel lainnya. Saya ingin membahas berpuasa hubungannya dengan menjadi kaya. Kalau kita memahami, di semua agama pasti ada ajaran untuk berpuasa. Bahkan dalam dunia spiritual juga ada lelaku atau ritual puasa. Ini menunjukkan puasa adalah suatu kegiatan yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Esensi Penting dari Berpuasa
Berpuasa secara harfiah adalah menahan dari lapar dan haus, serta menahan berhubungan suami istri di waktu siang hari. Padahal ada makna penting lainnya dari berpuasa. Yaitu bagaimana mengendalikan pikiran. Karena letaknya nafsu makan dan minum ada dalam pikiran. Berpuasa harusnya menjadi waktu bagi kita untuk melatih mengontrol pikiran. Mengontrol pikiran adalah kunci dari kesuksesan hidup. Orang yang ingin hidup sukses, maka harus mampu mengontrol pikirannya. Maka setelah melewati 1 bulan puasa seharusnya pikiran menjadi mudah terkontrol, mudah dikendalikan.
Sehingga berpuasa tidak hanya mendapat lapar dan haus saja. Tetapi mendapat kemampuan dalam mengontrol pikiran. Inilah kenapa dalam semua agama ada perintah berpuasa. Bahkan dalam dunia klenik juga disuruh untuk puasa. Ada istilah puasa mutih. Puasa weton dan berbagai jenis puasa lainnya.
Berpuasa Bisa untuk Kaya
Biasanya yang sering dibahas, berpuasa untuk sehat. Karena saat berpuasa organ pencernaan istirahat dari kerja kerasnya. Tapi selain sehat, berpuasa juga bisa untuk kaya. Saya teringat dulu waktu masih dijaman jahiliyah. Ketika melakukan ritual untuk supaya lunas hutang, disuruh puasa dulu 30 hari, dan malamnya ada yang harus dibaca. Waktu itu saya tidak memahami esensi dari tujuan puasa. Sehingga ya puasa hanya sekedar tidak makan dan tidak minum. Saya juga membahas hal ini di Video Youtube Cahaya Kekhidupan. Bisa disimak di video ini.
Setelah saya menyadari bahwa baik dan jelek hidup manusia hasil dari pikirannya. Baru saya paham bahwa berpuasa adalah bentuk latihan bagi kita dalam mengendalikan diri. Dalam istilah AMC adalah melakukan modifikasi pikiran supaya sesuai dengan keinginan.
Berpuasa melatih Pikiran yang Liar
Pikiran manusia jika tidak dikendalikan maka menjadi liar. Sering disamakan dengan kuda yang liar. Kenapa menjadi liar? karena tidak pernah dikendalikan. Tidak pernah dikontrol. Selama ini tidak pernah ada yang menyadarkan bahwa manusia itu harus mengendalikan pikiran. Seharusnya dari kecil sudah diajarkan bagaimana cara mengendalikan pikiran yang benar. Supaya tidak liar dan mampu dimanfaatkan untuk kebaikan hidup manusia. Pikiran kita adalah alat yang Tuhan berikan kepada kita sebagai manusia.
Karena sebagai alat, maka harus digunakan. Berpuasa adalah bagian dari latihan untuk menggunakan alat itu. Ketika seseorang gagal dalam berpuasa akibat "bisikan" dalam pikirannya. Maka artinya orang itu sudah dikuasai oleh pikirannya. Sudah dikuasai oleh "alat" tadi. Dan ini adalah sesuatu yang salah.
Berpuasa bukan hanya bisa membuat sehat, tapi juga membuat kaya. Ketika seseorang mampu mengontrol pikirannya maka berarti mampu mengarahkan pikiran itu untuk menarik rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Inilah esensi penting dari berpuasa yang orang tidak pahami. Seandainya paham maka pasti mau untuk berpuasa sebulan penuh.