Lihat ke Halaman Asli

Firman Pratama

pebisnis muda

Bukan Garis Keturunan, tapi Hal Inilah yang Membedakan Manusia dengan Manusia Lainnya

Diperbarui: 8 Desember 2020   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

Apa yang membedakan antara manusia satu dengan manusia lainnya? kenapa ada yang hidupnya kaya, kenapa ada yang hidupnya miskin. Apakah karena garis keturunan? Sebetulnya bukan garis keturunan, tapi memang secara potensi garis keturunan itu berpengaruh. 

Sehingga ketika seseorang terlahir dari keluarga kaya maka lebih besar potensinya untuk menjadi kata. Dan ketika terlahir dari keluarga yang miskin maka lebih besar juga potensinya menjadi miskin. 

Lalu bagaimana jika anda sekarang terlahir dari keluarga yang miskin? apakah mau bunuh diri supaya bisa lahir kembali dari keluarga yang kaya? Tenang, Tuhan itu Maha Adil kok, meskipun anda terlahir dari keluarga miskin masih ada kesempatan untuk jadi kaya. Caranya?

Tuhan itu Maha Adil

Percayalah, Tuhan itu Maha Adil. Manusia itu diciptakan dengan Tuhan seperti kertas putih yang kosong. Kalau saya sering mengatakan seperti flashdisk yang kosong. Bagaimana hidup manusia itu kedepannya adalah tergantung dari manusia itu sendiri. Jadi mau dia dari keturunan bangsa A, bangsa B sesungguhnya sama saja. Tetap saja namanya manusia. Coba saja lihat bentuk tubuhnya, kalau masih sama dengan anda maka itu adalah Manusia. Tidak ada manusia yang lahir langsung bisa berbicara bahasa A. Pasti suaranya sama yaitu menangis. Itulah letak Maha Adilnya Tuhan

Bagaimana dengan Garis Keturunan?

Garis keturunan itu sebenarnya tidak berpengaruh secara pasti. Misalnya anaknya orang kaya, tapi ketika lahir dibesarkan oleh pembantunya dan tidak mengenal orang tuanya yang kaya maka pasti karakter dan kehidupannya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh orang tua angkatnya itu. Be gini gampangnya, anaknya orang bali, yang lahir dari rahimnya orang bali tetapi dibesarkan oleh orang jawa, apakah si anak tadi tahu bahasa bali? Tentu tidak, yang tahu adalah bahasa jawa. Ini bukti bahwa, meskipun didalam tubuh anak itu ada darah bali belum tentu bisa berbahasa bali. Karena sehari-harinya diajarkan bahasa jawa.

Semua Manusia itu Mulia

Manusia itu diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang Mulia. Letak kemuliaan manusia ada di Pikirannya. Pikiran inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Selama masih berwujud manusia maka sesungguhnya adalah sama-sama MULIAnya. Karena sama-sama mulia maka seharusnya antar manusia itu saling menghargai. Tidak pantas ketika menghina manusia lainnya, menjelekkan manusia lainnya. Ingat ya, yang menciptakan manusia itu adalah Tuhan. Jadi kalau anda menghina dan menjelekkan manusia maka sama saja menghina yang menciptakannya.

Dan celakanya, banyak orang justru merendahkan dirinya sendiri. Sering menganggap dirinya itu jelek, menganggap dirinya tidak bisa apa-apa dan menganggap orang lain yang mulia.

Padahal Tuhan sudah berfirman di QS. Al-Isra:70 . Yang Artinya : Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan"

tangkapan layar

Kalau sama-sama mulia lantas kenapa kehidupannya berbeda? ini karena isi pikirannya yang beda. Isi pikiran yang beda bermula dari KESADARAN untuk mampu mengenali, mengontrol dan memaksimalkan Pikiran dengan benar. Ketika manusia itu SADAR siapa dirinya, SADAR bagaimana menggunakan Pikirannya maka PASTI hidup manusia itu selalu dalam kebaikannya dan kemuliaan. Tapi kalau manusia itu tidak sadar siapa dirinya dan tidak mampu menggunakan Pikirannya maka termasuk golongan yang merugi dan celaka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline