Lihat ke Halaman Asli

Firman Pratama

pebisnis muda

Ternyata untuk Membuat Ibadah Puasa Lancar Dibutuhkan "Sugesti Positif" dalam Pikiran Kita

Diperbarui: 19 Mei 2018   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lifeisonebigstage.wordpress.com

Sudah memasuki hari ketiga puasa ramadhan di tahun ini, bagaimana dengan puasa anda? masih semangat dan penuh dengan kebaikan ya. Ibadah puasa Ramadhan adalah kegiatan rutin setiap tahun bagi umat muslim di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia.

Ibadah puasa secara waktu dilakukan dari mulai fajar subuh sampai waktu maghrib tiba. Puasa jika dilihat sekilas adalah proses menahan lapar dan haus, mungkin terlihat sederhana. Tapi coba perhatikan tidak semua orang dewasa yang kuat menahan lapar dan haus, buktinya masih banyak terlihat ramai warung makan disiang hari. 

Puasa menjadi lancar jika didukung dengan sugesti yang baik dalam pikiran kita, berarti ada hubungan antara kekuatan sugesti dan puasa.

Meskipun menjadi aktivitas rutin setiap tahun, tidak semua orang dewasa bisa lancar untuk puasa. Saya sering melihat ketika siang hari masih banyak masyarakat yang katanya muslim memenuhi warung kopi sambil santai merokok, bahkan di restauran juga banyak yang dipenuhi oleh masyarakat yang ngakunya muslim untuk makan. 

Kenapa hal ini terjadi? padahal usianya bukan lagi anak-anak melainkan sudah dewasa. Jawabannya karena sugesti dalam pikirannya kurang kuat untuk menjalankan ibadah puasa. 

Kemarin, saya sempat melihat salah satu ob (office boy) dikantor yang tidak puasa, lalu saya iseng bertanya ke dia "ngga puasa ya mas", jawabannya "iya pak firman, haus habis ngepel tadi ngga kuat". Saya jawab "besok puasa ya, ngepelnya pagi aja, sama sore saja".

Dari jawaban ob tadi, terlihat bahwa dia menyalahkan pekerjaannya yang membuat dirinya haus dan tidak kuat, padahal seharusnya jika dia memiliki "niat sugesti positif" yang kuat untuk melalui puasa hari ini pasti rasa haus dan lelah itu menjadi biasa saja. Yang membuat si ob tadi haus dan lelah bukan pekerjaannya, melainkan sugesti yang ada dalam pikirannya, dalam pikiran ob itu isinya haus dan lelah saja maka ya itu yang dia rasakan. 

Banyak orang menganggap puasa adalah kewajiban, sehingga membuatnya berat. Padahal sesungguhnya puasa itu adalah kebutuhan kita sebagai manusia, kebutuhan untuk apa? Yaitu kebutuhan untuk menguasai pikiran seutuhnya. Ketika dirimu tidak kuat menjalankan ibadah puasa itu artinya dirimu kalah oleh pikiran mu sendiri.

Saya teringat hadist Nabi Muhammad SAW, Nabi Saw berkata, "Kita baru saja pulang dari jihad (perang) kecil menuju jihad terbesar " Sambil terperangah, para sahabat bertanya, "Apakah gerangan perang terbesar itu wahai Rasulullah?" Nabi saw menjawab, perang menaklukkan diri sendiri."

Perang menaklukkan diri adalah perang untuk melawan sugesti negatif dalam pikiran kita sendiri, selama 11 bulan diluar Ramadhan, pikiran kita tidak terkontrol, banyak sugesti negatif masuk ke dalamnya. Dan dalam bulan Ramadhan ini, kita melakukan puasa yang makna hakikatnya adalah memasukkan sugesti positif ke dalam pikiran untuk melawan sugesti negatif. 

Ketika puasa seseorang itu lancar, puasa seseorang itu sempurna maka itu artinya seseorang itu sudah mampu menaklukkan pikirannya, sudah mampu menaklukkan dirinya. Sehingga saya boleh buat kesimpulan seperti judul artikel ini "Ternyata untuk Membuat Ibadah Puasa Lancar Dibutuhkan "Sugesti Positif" dalam Pikiran Kita"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline