Lihat ke Halaman Asli

Firman Pratama

pebisnis muda

Jika Ingin Mengubah "Mindset" Negatif di Pikiran, Maka Langkah Ini yang Harus Anda Lakukan

Diperbarui: 10 Februari 2017   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah menyelesaikan semua aktivitas tadi pagi dikantor ngecek report dari staf lapangan, lalu siang ke kampus untuk merevisi tugas akhir mahasiswa, nah sekarang sampai deh di kantor wahana sejati. Menyiapkan segelas cappucino dingin untuk menemani menulis blog sore ini. Mindset, seringkali anda mendengar dan membaca tentang kata yang satu ini, mungkin hanya mendengar dan membaca saja tetapi tidak paham juga maknanya ya. Dalam seminar-seminar motivasi, pasti para motivator dan trainernya sering bicara “ubahlah mindset anda”, “ganti mindet negatif dengan positif”, lalu sambil teriak-teriak dan mengepalkan tangan kemudian melompat-lompat “yes”. Sepertinya mereka hanya bicara “ubahlah” tapi tidak tahu “caranya”, lantas apa yang diubah?

Saya sering mendapat inbox melalu akun facebook saya , tentang “mindset”, “mas firman kira-kira mindset yang harus gimana ya supaya dagangan saya laris, saya sudah berdoa tapi kok masih sedikit ya hasilnya”. Lalu ada lagi pesan di fanspage 10 keajaiban bawah sadar, “bagaimana mengubah mindset negatif di alam pikiran bawah sadar saya ya pak?”. Sebelum membahas tentang bagaimana mengubah mindset, saya berikan ilustrasi perbandingan kejadian tadi pagi ya. Saya dari rumah menyuruh seorang staf baru untuk “menguba h settingan dari splitter radio”, eh dapat setengah jam staf ini menelepon saya “pak firman, splitter itu yang seperti apa ya”. Saya senyum sendiri, lalu “syahrini” bisikin saya “gimana dia mau ngeset lha wong barangnya aja gak tahu”. Untuk bisa mengeset sesuatu maka harus tahu dengan benar barangnya. Benar kan? Sampai lebaran kuda juga, tidak akan bisa mengeset splitter kalau tidak tahu yang mana namanya splitter, lalu bagaimana cara menggunakannya.

Sama juga dengan mengeset mindset, kalau kita lihat dari makna katanya “mindset” artinya aturan di pikiran. Kalau ingin mengubah mindset maka harus tahu dulu dengan benar yang mana sih yang namanya “PIKIRAN”, lalu harus paham juga bagaimana sih cara menggunakannya. Kalau tidak tahu yang mana namanya Pikiran, tidak tahu caranya menggunakan pikiran, maka mustahil bisa mengesetnya. Sama dengan kasus mengeset splitter tadi ya. Banyak orang, banyak trainer, banyak buku yang menjelaskan tentang mindset tapi tidak ada yang memberikan panduan secara benar dan utuh tentang PIKIRAN. Padahal untuk mengubah mindset maka langkah yang harus dilakukan adalah Mengenali dulu dengan benar apa itu PIKIRAN, memahami dulu dengan benar bagaimana cara kerja PIKIRAN sehingga setelah mengenali dan memahami Pikiran maka pasti bisa mengubah mindset sesuai keinginan kita.

Sama juga ketika anda ingin mengubah settingan di handphone, maka harus tahu dulu bagaimana menggunakan handphone, karena itulah saya membuat AMC (Alpha Mind Control) sebagai panduan yang BENAR tentang PIKIRAN. Dengan memiliki panduannya maka anda pasti dengan mudahnya mengutak-ngatik “mindset” di Pikiran anda sesuai dengan kemauan anda. Karena sesungguhnya yang berhak dan bahkan wajib mengelola Pikiran kita adalah kita sendiri, bukan orang lain. Karena Pikiran dalam diri kita adalah milik kita, sehingga kitalah yang seharusnya mengubah-ngubah mindset dalam Pikiran itu.

Mengubah mindset dari Negatif menjadi Positif, dari mindset miskin menjadi mindset kaya, dari mindset yang stress menjadi mindset yang bahagia, dari mindset yang susah menjadi menyenangkan. Semua itu baru bisa anda lakukan ketika anda sudah mengenali dan memahami dengan benar apa itu Pikiran dan bagaimana menggunakannya.

Maka dari itu, kalau anda memang ingin melakukan perubahan dalam hidup anda, langkah yang harus utama dilakukan adalah mempelajari dan memahami AMC untuk diterapkan dalam kehidupan anda sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline