Lihat ke Halaman Asli

Firman Pratama

pebisnis muda

Surban dan Tasbih Bisa Menjadi “Alat” Gendam

Diperbarui: 12 Agustus 2015   02:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara tentang “gendam” mungkin terkesan menakutkan dan mengerikan, sebab selama ini pemahaman gendam yang ada dimasyarakat memang menakutkan, gendam diindentikkan dengan hal-hal yang tidak bisa dilawan, gendam dianggap sebuah kekuatan yang bisa membuat semua orang menurut, gendam pasti diasosiasikan dengan hal yang negatif. Apakah iya gendam itu memang seperti itu dan perlu ditakuti? Hmm, kalau anda memahami ilmu PIKIRAN maka anda pasti menyadari bahwa gendam itu adalah ilmu komunikasi saja untuk mempengaruhi seseorang. Saya teringat ada seorang teman saya yang cerita bahwa istrinya pernah digendam dan bicara “Maaf ya pak, ibu tadi kena gendam dijalan, semua uang habis perhiasan habis, tadi saya digendam oleh orang tua yang seperti ulama”

Saya coba tanya lagi lebih dalam kepada teman saya ini, terus istrimu cerita apalagi mengenai kejadian itu? , teman saya melanjutkan menirukan cerita istrinya ke saya. Menurut istri saya dia didekati dengan seorang dengan bersurban dan membawa tasbih ketika sedang berjalan sendirian didepan komplek rumah, laki2 ini kemudian menanyakan sebuah alamat dari seorang kiyai, istri saya lalu memberikan petunjuk alamat itu, eh kemudian laki-laki bicara “ibu, saya mau berterimakasih dan mau mendoakan ibu, ibu ini sebenarnya mau diberi rejeki banyak oleh ALLAH, tetapi ada barang yang masih kotor didiri ibu, boleh saya bantu sucikan barang2itu”. Istri saya karena melihat penampilan yang begitu meyakinkan, berbaju putih surban, ada tasbih ya langsung mengiyakan. Kemudian dibawalah masuk ke dalam mobil, nah didalam mobil itu, dibacakan ayat2, kemudian disuruh melepas semua barang yang ada, menyerahkan uang, sambil dibawa jalan kemudian berhenti di sebuah masjid, istri saya disuruh turun untuk berwudhu agar bersihnya sempurna, eh..begitu selesai wudhu si laki2 ini sudah pergi menggunakan mobilnya dan membawa semua barang istri saya.

Anda pasti sering mendengar atau mengetahui pengalaman orang lain yang seperti itu, lalu disebutlah terkena gendam dan seolah-olah korban tidak bisa melawan,padahal situasi itu terjadi karena korban mau dan menerima semua “iming-iming” dari pelaku, mau didoakan dan mau dibersihkan barangnya, inilah iming-iming yang membuat banyak orang menurut. Lalu didukung dengan surban dan tasbih, lengkaplah sudah aksesorisnya hehe. Pemahaman masyarakat, adalah ketika melihat seseorang laki-laki tua bersurban putih dan memegang tasbih maka langsung saja menganggap itu adalah seorag ulama atau kiyai yang manjur doanya,akhirnya seperti ibu tadi deh.

Itulah realita dimasyarakat kita, begitu mudahnya percaya dan menuruti ketika berada disituasi seperti itu, lalu mengatakan terkena gendam, supaya menimbulkan rasa kasihan dari yang mendengar kisahnya, padahal sih karena ketidaktahuannya saja. Jadi gendam itu adalah sebuah teknik komunikasi yang memang sudah disiapkan dengan berbagai aksesoris, atau berbagai alat untuk membuat “korban” merasa nyaman dan merasa benar untuk menuruti semua yang disampaikan. Surban putih dan tasbih yang seharusnya melambangkan sebuah kebaikan, justru dimanfaatkan untuk melakukan “gendam”.

Sebagai solusinya maka anda harus pandai-pandai menerima ajakan orang lain yang belum dikenal saat dalam perjalanan, cerdaslah melihat seseorang, kalau sudah mulai masuk lebih dalam kedalam urusan pribadi anda lebih baik anda akhiri saja obrolan dan menjauh dari orang itu. Apa yang ditampilkan, baik itu baju bersurban, gamis dan memegang tasbih bahkan kitab suci itu dapat dijadikan alat untuk menggendam anda lho hehe..:), cerdaslah dalam menerima “sugesti” dari orang lain ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline