Apakah anda memiliki kaki? Apakah anda memiliki tangan? Kalau anda menjawab “iya”, maka cobalah anda mulai berpikir ya, siapa yang menggerakkan kaki anda ? siapa yang menggerakkan tangan anda? apakah bergerak sendiri atau anda yang menggerakkan? Ketika saya meminta anda untuk mengangkat tangan kanan ke atas? apakah bisa tangan kanan anda bergerak sendiri keatas? Jawabannya, andalah yang menyetujui untuk menggerakkan tangan kanan anda ke atas. Artinya, semua organ tubuh anda bisa bergerak jika anda yang mau menggerakkan, kalau anda menolak untuk menggerakkan maka mustahil untuk bergerak. Setuju? Dari mana perintah menggerakkan semua organ tubuh kita, dari mana sumber gerakan yang ada dalam diri kita? jawabannya dari PIKIRAN kita.
Sebagai pakar pikiran saya sering dapat pertanyaan seperti ini, “mas firman, bagaimana dengan Hipnotis dan hipnoterapi. Menurut mereka mengatakan bisa membuat orang menurut, sedangkan hipnoterapi bisa mengubah masalah di pikiran”. Perhatikan ilustrasi berikut ya, kalau anda memiliki sebuah handphone, apakah anda mau sering-sering menyuruh orang lain untuk membantu anda mengirimkan sms kepada orang lain, lalu apakah anda mau sering menyuruh orang lain untuk mengcopy data ke handphone lain, lalu apakah anda mau hanya punya handphone tetapi tidak bisa menggunakan? Tentu tidak kan. Ketika anda punya handphone tetapi tidak tahu cara menggunakannya, itu sama saja dengan anda tidak punya.
Proses Hipnotis dan hipnoterapi sebenarnya sama dengan orang lain yang mengutak-ngatik handphone anda, untuk memahami hipnotis anda bisa mempelajarinya di http://www.ahlihipnotis.com. Begitu juga dengan hipnoterapi, si terapis hanya berusaha memasukkan program-program ke pikiran anda, kalau anda setuju dengan program itu ya bisa, kalau anda tidak setuju maka tidak terjadi. Begitu juga dengan hipnotis, sebenarnya proses hipnotis adalah proses memerintah orang lain, perhatikan kalimat ini “kalau kamu lihat api, pejam mata ya dan tidur ya”. Ini adalah kalimat perintah yang menyuruh anda untuk pejam mata ketika melihat api, kalau anda tidak mau pejam mata alias geleng-geleng saat proses penyampaian sugesti itu, maka mustahil anda pejam mata.
Sebenarnya kuasa hipnotis bukan di penghipnotisnya tapi terletak pada orang yang mau dihipnotis itu. Sama seperti anda punya handphone tetapi tidak bisa menggunakan handphonenya. Anda punya PIKIRAN tetapi tidak tahu caranya mengenali,mengontrol dan memaksimalkan Pikiran itu, maka kita termasuk merugi dong. Saat anda sudah bisa menggunakan handphone sendiri maka anda bisa dengan bebas dan leluasa menggunakan handphone itu, bisa dengan bebas mengubah data dan program yang ada dihandphone anda. Begitu juga dengan PIKIRAN, ketika anda sudah tahu rumus-rumusnya mengelola pikiran, maka anda sudah bisa lepas dari hipnoterapi, dan anda tentu sudah bisa menghipnotis orang lain.
Setiap orang tentu harus bisa menggunakan Pikiranya dengan benar dan tepat, sama halnya dengan menggunakan kaki, menggunakan tangan. Kita hanya butuh untuk belajar Ilmu Pikiran, sama seperti ungkapan seorang alumni AMC yang menghungi saya siang tadi, “ternyata bener ya pak firman, kalau sudah tahu rumusnya pikiran gini hidup jadi nyaman, saya jadi pengontrol diri saya sepenuhnya”. Itulah memang tujuan program AMC (Alpha Mind Control), agar setiap orang dengan mudah melakukan kontrol kepada pikirannya, sehingga setelah bisa mengontrol dengan benar baru bisa memaksimalkan fungsi pikiran untuk memenuhi kebutuhan masing-masing orang. Tuhan sudah begitu luar biasanya memberikan kita PIKIRAN, sehingga wajib mensyukurinya. Dan cara mensyukurinya adalah dengan mengenali, mengontrol dan memaksimalkan fungsi Pikiran itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H