Lihat ke Halaman Asli

Firman Pratama

pebisnis muda

2 Cara Mudah untuk Membuat Diri Penuh Kebahagiaan

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai juga di rumah setelah tadi menikmati malam minggu di Surabaya sambil menonton festival kalimas dalam rangka Ulang Tahun Surabaya. Minggu ini, saya mendapat dua orang yang belajar AMC dengan tujuan untuk membuat hidup bahagia, orang pertama adalah seorang ibu yang mengambil kelas Platinum pada hari selasa-rabu-kamis. Sedangkan orang kedua, adalah seorang bapak yang mengambil kelas Privat, sabtu tadi. Bukan sebuah kebetulan keduanya mau belajar AMC karena merasa hidupnya tidak bahagia. Ada sebuah kesalahan dalam pemahaman kedua orang ini, dan banyak orang mungkin juga anda, apa itu? Banyak orang sibuk untuk mencari kebahagiaan,dicari kemana?Memang ada yang jual? Sesungguhnya kebahagiaan itu bukan dicari tetapi diciptakan.

Persepsi yang salah membuat kondisi yang salah juga,kalau persepsi tentang kebahagiaan didapatkan dengan cara dicari maka tentu tidak akan pernah didapatkan rasa bahagianya. Sebuah persepsi menentukan kualitas kehidupan seseorang, sering saya tulis sebagai tagline dari Alpha Mind Control (AMC), “Change Your Perception to Change Your Life”, artinya, “ubahlah persepsimu maka pasti hidupmu berubah”. Itu maknanya, untuk mengubah hidup harus dimula dari mengubah persepsi dalam pikiran kita, dan yang bisa mengubahnya adalah diri kita sendiri. “AKU TIDAK AKAN MENGUBAH NASIB SESEORANG SEBELUM ORANG ITU MENGUBAHNYA”, itu kan Firman ALLAHnya.

Jadi, dibutuhkan kesadaran penuh bahwa hidup seseorang, hidup kita sepenuhnya ada ditangan kita, dan hasil dari keinginan kita sendiri. Kesadaran itulah yang ingin saya munculkan bagi semua peserta AMC, karena memang metode AMC saya desain agar semua orang yang memiliki kesadaran penuh tentang dirinya, tentang Tuhan dan tentang PIKIRAN. Ketika banyak orang mengeluh karena tidak bahagia, sebetulnya bukan karena kurang harta, juga bukan karena lebih harta. Salah ketika mengatakan, kebahagiaan tergantung harta yang dimiliki, kebahagiaan hadir karena diciptakan. Meskipun tidak punya uang bisa juga bahagia, dan meskipun banyak uang tidak menjamin juga bahagia. Ya kan? Tapi…kalau anda sedih di atas becak tentu tidak enak kan, lebih enak juga sedih diatas mobil bagus kan, hehe..Daripada nangis di kamar sempit tentu lebih nyaman nangis di kamar hotel bintang lima kan? Itu sih bedanya antara tidak punya uang dengan punya uang hehe.

Agar setiap orang selalu dipenuhi kebahagiaan, maka saya berikan dua cara mudah agar hidup kita selalu diselimuti kebahagiaan, apa saja dua cara itu?

Pertama, benahi Pikiranmu, sumber dari kebahagiaan adalah dari Pikiran kita, bahkan sumber dari semua yang terjadi dalam hidup seseorang juga sebenarnya berasal dari Pikiran seseorang, karena itu wajib hukumnya bagi setiap orang yang masih normal dan masih ingin bahagia untuk belajar dengan benar caranya mengenali,mengontrol dan memaksimalkan PIKIRAN.

Kedua, perhatikan dirimu dulu, banyak orang terkadang sibuk sayang kepada orang lain, sibuk menghargai orang lain,sibuk memperhatikan orang lain, bahkan sibuk menghargai orang lain. Tetapi, lupa untuk menyayangi diri, lupa untuk menghargai diri sendiri, lupa untuk memperhatikan diri sendiri. Padahal seharusnya yang harus diperhatikan lebih dulu adalah diri kita sendiri. Dalam AL-Quran, ada Firman ALLAH dalam QS:At Tahrim:6, yang Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Perhatikan ayat itu mengatakan yang harus dipelihara dulu adalah diri kita baru keluarga kita. Jadi yang harus kita hargai dulu adalah diri kita dulu ya.

Itulah kenapa saya ingin banyak orang jadi sadar dengan “tool” yang sudah Tuhan berikan dalam tubuh kita ini, yaitu PIKIRAN. Karena hidupmu tergantung PIKIRANmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline