Lihat ke Halaman Asli

Firman Pratama

pebisnis muda

Cara Menciptakan Sebuah Kebetulan yang Membahagiakan

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya sering bertemu banyak orang yang memiliki kepercayaan bahwa semua terjadi karena kebetulan, “ya kebetulan aja ketemu kamu fir”, “kebetulan aja dapat arisan”, “wah, kebetulan nih kamu datang”, dan banyak lagi kalimat yang memuta kata “kebetulan”, saya mendengar istilah “kebetulan” dari teman-teman dosen, teman-teman dikantor dan juga dari peserta kelas Alpha Mind Control (AMC). “Saya ngga sengaja buka blog mas firman, dan baca-baca isinya yang membuat saya sadar dan kebetulan sekali dengan kondisi saya”, perkataan yang sering saya dengar dari peserta AMC. Apakah anda juga merasa tidak sengaja dan kebetulan membaca artikel ini?

Ada lagi seperti peserta kelas platinum AMC , seorang bapak, yang juga bercerita bahwa dia menemukan nama saya dan alpha mind control karena kebetulan. “waktu itu mas saya lagi mikir kenapa hidup saya di usia yang sudah masuk kepala lima (lima puluhan) ini masih belum punya rumah dan mobil sendiri,lalu saya buka email kantor, eh kebetulan ada seorang teman yang mengiriman artikel mas firman di milis group kantor, lalu juga ada majalah kekuatan sugesti yang masuk ke milis kantor saya, saya baca terus kok menarik dan cocok dengan pemahaman saya, dan akhirnya saya juga bertemu mas firman sekarang, dan kebetulan lagi jadwal mas firman bisa pas dengan jadwal cuti bulanan saya, semua kebetulan”
Baru setelah memahami AMC, bapak itu menyadari bahwa itu bukanlah kebetulan tetapi memang sebuah hasil dari keinginan kita sendiri. Saya ingat, ada peserta AMC reguler, dia adalah kepala cabang sebuah dealer mobil di sebuah kota di jawa timur. Ada perkataan yang saya ingat dan saya suka, “bukan kettepa’an tapi ditepa’no” (bahasa jawa), dalam bahasa Indonesia artinya ,”bukan kebetulan tapi disengaja”. Kalau anda sudah memahami AMC maka anda pasti sepakat bahwa memang tidak ada yang namanya kebetulan, sesuatu hal terjadi sebenarnya sudah sesuai dengan keinginan kita sendiri. Karena itulah, kenapa sering dalam kelas AMC saya selalu mengatakan bahwa kebetulan yang diciptakan maka menjadi sebuah kesengajaan. Cobalah anda merenung lagi, sambil memahami artikel ini, dan cobalah mengingat lagi bahwa semua kejadian dalam hidup anda bukanlah sebuah kebetulan tapi sudah sesuai dengan permintaan anda. Termasuk ketika anda “kebetulan” membaca tulisan-tulisan saya di blog ini, hal ini pun sebenarnya atas permintaan anda sendiri.
Sama seperti pengalaman saya hari ini, tadi saya sempat ngobrol santai dengan seorang teman dosen di kantin kampus tempat saya mengajar. Kita bicara, lalu dia mengatakan bahwa ada projectt dari IBM senilai 200juta yang dia butuh bantuan untuk mengerjakannya, setelah saya tanyakan apa projectnya, lalu saya katakan kalau saya pernah membuat project sejenis itu, eh..teman saya ini menelepon pihak IBM dan mengatakan kalau dia mau ambil projectnya, dan kita pun deal saat itu juga untuk bekerjasama mengerjakan project IBM itu, dan yang kerennya lagi, dari IBM langsung memberikan DP biaya project itu 20juta, dan sesuai kesepatakan saya dan teman saya itu kita bagi dua, apakah itu kebetulan?, jawabannya tidak. Kenapa?
Karena setelah dari kampus, jadwal saya siang tadi adalah pergi ke lokasi perumahan yang saya mau beli untuk membayar tanda jadi dan DP awal pembelian rumah saya yang ketiga, eh..secara kebetulan, mendapat dana 10juta siang tadi juga untuk membayar rumah itu. Awalnya dana 10juta itu saya siapkan dari dana sendiri, tapi kalau ternyata “ada kebetulan yang membahagiakan” seperti itu, ya hanya bisa bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Dzat yang Maha Pemberi.
Kunci menciptakan sebuah kebetulan ada di PIKIRAN anda, Tuhan sudah memberikan anda PIKIRAN karena itu kenalilah, kontrol dan maksimalkan untuk menciptakan sebuah kebetulan yang membahagiakan. Dan ketika anda sudah menyadari itu, maka saya jamin anda hanya bisa bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan bahwa sejatinya semua keinginan anda selama ini sudah terpenuhi. Hanya anda sendiri yang selama ini tidak tahu apa keinginan anda itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline