Lihat ke Halaman Asli

Firman Pratama

pebisnis muda

Mengambil Ilmu Dibalik Kejadian “Jatuhnya” Pesawat AirAsia QZ8501

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah satu minggu berlalu, pesawat airasia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang mengalami kejadian tidak mengenakkan diselat karimata, pesawat dikabarkan menghilang dari radar lalu diketahui ditemukan serpihan di selat karimata yang dianggap sebagai bagian dari pesawat airasia itu, bahkan saya baru melihat berita di televisi bahwa sudah dipastikan bagian besar pesawat airasia terdeteksi didalam dasar laut sekitar 30meter. Saya mengetahui peristiwa tentang airasia ini saat sedang tidak diIndonesia, sehingga saya mengkutinya sepintas saja melalui internet, karena diakhir tahun kemarin saya memilih untuk “menyepi” di sebuah tempat yang penuh damai untuk melakukan evaluasi diri dan menikmati kemesraan dengan Tuhan yang MAHA BAIK dan MAHA MULIA.

Pesawat AIRASIA sudah memiliki nama yang cukup baik di dunia penerbangan internasional, saya pun sering terbang bersama maskapai ini dan setahu saya maskapai ini memiliki sertifikat sebagai maskapai penerbangan murah yang terbaik di dunia dari skytrax, dan saya pun juga terkejut ketika mengetahui pesawat AIRASIA mengalami peristiwa seperti ini, tetapi satu yang saya percaya bahwa tidak ada sesuatu kejadian secara kebetulan, semua kejadian terjadi pasti ada ilmu dibalik kejadian itu, semua kejadian yang terjadi semua akibat sebuah proses dan menyimpan sebuah ilmu yang sangat besar dibaliknya bagi kita yang mau berpikir.

  1. Pagi tadi, saya diundang oleh salah satu keluarga penumpang dari pesawat AIRASIA yang mengalami kejadian jatuh itu, karena saya sebenarnya sudah diajak oleh teman-teman di team PSP (psikologi support program) dinas kesehatan dan PMI surabaya, tetapi karena saya sedang “menyepi” jadi tidak bisa langsung membantu disana. Dan tadi saya mencoba memberikan pendampingan kepada salah satu keluarga yang mengalami kesedihan mendalam akibat peristiwa itu.

    Kalau kita melihat kejadian airasia ini dari sisi yang baik maka yang terlihat hanya kebaikan, kalau kita melihat kejadian airasia ini dari sisi yang negatif maka yang terlihat hanya kejelekan. Bahkan banyak saya mendengar banyak orang menyalahkan TUHAN, dengan menyebut bahwa ini semua kehendak dan takdir TUHAN, seolah-olah TUHAN lah yang menghendaki kejadian yang negatif ini, kalau boleh disebut kecelakaan dengan kondisi penumpang yang begitu memprihatinkan. Saya kurang setuju ketika banyak orang memberikan pernyataan, harus ikhlas menerima dengan kehendak TUHAN yang sudah membuat pesawat AIRASIA QZ8501 mengalami kejadian seperti saat ini. Padahal TUHAN itu MAHA BAIK dan MAHA MULIA, jadi salah ketika kita menyalahkan TUHAN yang membuat terjadinya kecelakaan.
    Sejatinya, semua kejadian dalam hidup seseorang, dalam hidup kita terjadi atas keinginan kita sendiri. Ketika peristiwa ini terjadi, muncul kembali rasa kemanusiaan di masyarakat Indonesia, dunia memperhatikan kita, dan kinerja team SAR juga teruji dengan cepat menemukannya, sistem penerbangan di Indonesia juga dilakukan evaluasi besar-besaran, mungkin sehabis peristiwa ini sistem penerbangan akan lebih berbenah diri, mulai dari maskapai, ATC (air traffic control), pihak bandara dan kementerian perhubungan. Inikah ilmu yang ingin TUHAN berikan? yang merupakan hasil dari “request” dari banyak orang yang menginginkan sistem penerbangan yang lebih baik dan menjamin keselamatan penumpangnya.

    Banyak hal yang pasti mengalami perubahan setelah kejadian ini, baik disisi individu, disisi maskapai, disisi pemerintah, dengan ekspose berita yang terus menerus di televisi maka pasti menjadi sebuah perhatian khusus di kalangan dunia terhadap Indonesia, memang peristiwa ini disatu sisi boleh dianggap sebagai musibah, tapi disisi yang lain dapat juga dianggap pemberian ILMU bagi kita yang mau berpikir, bukankah dibalik setiap kesulitan ada kemudahan. Seperti yang tertulis dalam ayat SUCI yaitu ayat 5 dan 6 dari surah An Nasyroh (Ash Sharh), dimana dua ayat tersebut berbunyi, “Fa inna ma’al ‘usri ‘yusra(5)” dan “Inna ma’al ‘usri yusra(6)”. Dua kali penyebutan dan memiliki makna yang sama. Terus apa maksudnya?Kedua ayat tersebut memiliki arti harfiyah: “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu kemudahan(5)” dan “Sesungguhnya bersama kesulitan itu kemudahan(6)”

    Jadi daripada sekarang terus menyalahkan,bersedih dan terus terpuruk akibat kejadian ini lebih baik kita berdoa untuk kebaikan mereka yang menjadi penumpang dalam pesawat airasia QZ8501, “Tuhan yang MAHA BAIK, kami semua menerima atas kejadian ini, mungkin ada kesalahan dalam doa-doa kami sehingga ENGKAU memberikan kejadian ini, kami mohon maaf, karena banyak diantara kami yang mungkin kurang lengkap dalam berdoa, Tuhanku yang MAHA MULIA dan MAHA PENGASIH, berilah kemudahan kepada saudara-saudara kami yang ikut dalam penerbangan airasia QZ8501 dan saat ini sudah kembali disisi-MU, jadikan kami yang masih bernafas ini mendapatkan ILMU dan HIKMAH dari peristiwa ini untuk kebaikan kehidupan kami semua“

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline