20 September 2012 - Hari dimana seluruh perhatian masyarakat Indonesia akan tertuju pada Pilkada DKI Jakarta.
Sejujurnya saya bukan penggemar politik, apalagi ditengah hiruk pikuk Indonesia di era reformasi.
Era reformasi, sebuah era yang katanya akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, akan tetapi apa kenyataan yang terjadi dilapangan?
Sudah 14 tahun sejak era baru ini dimulai, tetapi masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, KKN masih saja mendarah daging di negara kita.
Sesungguhnya yang membekas dari era ini hanyalah Kerusuhan Mei 1998.
Lantas apa hubungan Era Reformasi, Kerusuhan Mei dengan Pilkada DKI edisi 2012 ini?
Idealnya, kampanye berisikan perang visi dan misi demi kemakmuran dan ketenteraman rakyatnya, tetapi yang terjadi dilapangan malah sarat dengan kampanye hitam
Isu SARA, ancaman, anarkisme semakin santer ditiupkan oleh salah satu kandidat.
Hanya sedangkal itukah kapasitas calon pemimpin Ibukota?
Apakah jika calon tersebut benar-benar terpilih, kami sebagai minoritas akan semakin diteror dan ditindas karena sudah mendapatkan pembenaran atas tingkah lakunya?
Apakah hak-hak dan kebebasan kami akan dirampas hanya karena kami tidak "sepaham"?
Apakah kita akan membiarkan kejadian kelam dimasa lalu terjadi sekali lagi?
Seyogyanya seseorang jangan diberikan kekuasaan yang berlebihan dan berkepanjangan, hal tersebut akan membuat kita sebagai makhluk yang lemah terbuai dalam kekuasaan yang dimilikinya.
Marilah kita satukan ideologi, hilangkan perbedaan antara kita, jadilah pemenang di negara kita sendiri!!!
Songsonglah Era Reformasi yang sebenarnya!!!
Indonesia Bersatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H