Lihat ke Halaman Asli

Trik Bermotor Selama Bulan Puasa, Kenali Jam Biologis Tubuh

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Saat kita berpuasa, banyak yang harus lebih diperhatikan terutama cara dan kondisi kita bdalam berkendara motor. Selama bulan puasa perlu beberapa trik, alasannya fisik dan mental ketika saat menjalakan ibadah puasa cenderung sedikit menurun dibanding hari biasanya. Terlebih Kemampuan manusia saat berkendara dibatasi oleh jam biologis atau biasa disebut Circadian Rhythm.

Jam ini mengatur banyak hal terkait aktivitas dan fungsi diri kita, di antaranya pola tidur, temperatur tubuh, metabolisme, kewaspadaan, tekanan darah, detak jantung, tingkat hormon, dan sebagainya.

Ada baiknya kita kenali jam biologis tersebut, pada waktu tertentu kondisi fisik dan mental akan melemah, terutama yang keseharian aktifitasnya menggunakan kendaraan bermotor, tentu akan berpengaruh kepada daya respon tubuh.

"Pagi hari sampai jam 10 adalah titik puncak kewaspadaan mencapai tingkat maksimal, setelah jam tersebut fisik dan mental cenderung turun, terkadang sampai terasa kantuk," terang Jusri Palubuhu, owner dan chief instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="berkendara Motor Honda Indonesia"][/caption]

"Siklus tersebut kembali membaik setelah jam 3 sore sampai jam 9 malam," tambahnya. Selebihnya akan kembali menurun dan mengantuk karena memang sudah waktunya beristirahat bro. Jangan paksakan tidur malam.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Circadian Rhythm"][/caption]

Jam biologis sudah suatu ritme biologis yang dibentuk secara endogen (oleh tubuh kita sendiri) pada periode waktu sekitar 24 jam. Tidak usah khawatir apabila aktifitas sehari hari memang menggunakan sepeda motor, "Orang yang aktifitas berkendara lebih banyak perlu adanya manajemen perjalanan, contohnya seperti kurir," ujar Jusri.

Artinya, ketika bulan puasa seperti sekarang perlu dilakukan beberapa trik yaitu, gunakan jarak tempuh yang paling pendek untuk sampai tempat tujuan atau variasikan rute perjalanan. "Dengan mempersingkat jarak tempuh dan rute perjalanan yang lebih bervariasi pengendara dapat mengurangi tingkat kejenuhan di jalan," tutup Jusri.

Sumber : HondaCommunity.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline