Lihat ke Halaman Asli

Ahlan Mukhtari Soamole

Menulis untuk menjadi manusia

Masihkah Berbudaya Progresif?

Diperbarui: 8 Mei 2024   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Ahlan Mukhtari Soamole*

Kebiasaan-kebiasaan dalam menjalankan apa dilakukan merupakan karakter membentuk sikap sehingga menjadi tatanan nilai dapat berupa pedoman autentik. Pedoman menuntun pada tindakan-tindakan etis meliputi pola pikir, sikap dan tindak berbudaya secara signifikan. Tatanan budaya kontemporer merupakan cikal bakal peradaban berkelanjutan, terorganisir dengan secara memanusiakan manusia. 

Tatkala tindakan-tindakan politik maupun bisnis adalah kesadaran epistemik mengembangkan suatu perilaku dalam sistem-sistem terintegrasi. Budaya politik dan bisnis abad kontemporer telah memasuki era millenium, ideologi pilihan leadership maupun dapat merubah suatu institusi atau negara pada perubahan maju. 

Setiap kebijakan politik ekonomi diperankan secara mumpuni tak dapat memungkiri menjadi kompas perkembangan suatu organisasi modern tatkala berpihak pada kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan. Perkembangan budaya dan pembangunan berkelanjutan, suatu roda politik dengan prinsip mengubah pembudayaannya menjadi suatu pembangunan dan keadilan. 

Pelaksanaan suatu kegiatan tanggung jawab baik dilakukan buruh tugas dipikul bila dilakukan mengistilahkan budaya pada lingkungan budaya korporasi, carut, adaptif, fleksibel. 

Kebudayaan fundamental institusi dalam pengelolaan biaya institusi politik, bisnis ekonomi. Budaya korporasi tekun, kritis dalam setiap ujian mempunyai komitmen utama dalam menyelesaikan problematika secara mutidimensional. 

Organisasi modern sebagaimana perusahaan-perusahaan terlibat dalam produksi material-material sumber daya alam ekonomis, implikasi pada mekanisme pasar tak terhindarkan pada kebijakan-kebijakan politik maupun bisnis. 

Sehingga, kreatifitas dan perubahan pada pelaksanaan suatu kegiatan terutama dalam perubahan modal, korporasi progresif dengan budaya-budaya disiplin, memiliki hal-hal tak terpisahkan dari dorongan untuk perubahan. 

Berbagai cara dapat dilakukan membangun budaya kerja menumbuhkan suatu strategi-strategi dengan mengsuksesi pola negosiasi dalam memungkinkan sistem dan orang bergerak dalam memajukan orangnya. 

Impelementasi budaya progresif dalam sektor pertambangan dengan pembudayaan inovasi, pengelolaan dan pengusahaan material dengan taat atas kebijakan aturan, keberlanjutan terlepas dari darinya produksi besar, ketaatan itu merupakan perubahan tatanan pada sistem, struktur,atau elemen-element berkepentingan di dalamnya.

Perubahan berarti dapat menyongsong pengelolaan hasil alam barang tambang secara holistik, kebijakan-kebijakan dapat menjadi pilar dalam mendorong ketertiban segala pelaksanaan dilakukan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline