Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (ips) di Indonesia

Diperbarui: 15 Desember 2024   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Mata pelajaran ini mengajarkan siswa berbagai topik sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi, serta cara individu dan masyarakat berinteraksi satu sama lain. Perkembangan ilmu-ilmu sosial di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan kurikulum, kebijakan pendidikan, dan kemajuan teknologi.

1. Pra Kemerdekaan

Pada masa penjajahan Belanda, pendidikan di Indonesia sangat terbatas dan hanya kalangan elit saja yang dapat mengenyam pendidikan. Ilmu-ilmu sosial belum menjadi fokus pendidikan karena sistem pendidikan pada saat itu terfokus pada kebutuhan kekuasaan kolonial. Mata pelajaran yang mengajarkan aspek sosial, seperti sejarah, dibingkai dalam perspektif kolonial, bukan berdasarkan kepentingan lokal.

2. Masa Pasca Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, sistem pendidikan mulai dirancang sesuai kebutuhan bangsa. Pelajaran sejarah dan geografi diperkenalkan, tetapi IPS belum dibedakan sebagai mata pelajaran tersendiri. Pada masa ini, aspek kebangsaan dan nasionalisme mulai diajarkan dalam rangka menanamkan keterikatan pada negara dan memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

3. Reformasi Kurikulum 1975 dan 1984

Pada tahun 1975, kurikulum direvisi dan IPS secara resmi diperkenalkan sebagai mata pelajaran tersendiri yang mencakup beberapa disiplin ilmu sosial. Pada periode ini, mahasiswa belajar tentang situasi sosial, politik dan budaya di Indonesia dan dunia. Kemudian pada tahun 1984, dengan diperkenalkannya Pendekatan Pembelajaran Siswa Aktif (CBSA), metode pembelajaran diubah menjadi pendekatan yang lebih partisipatif, dimana siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

4. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum 2013

Diperkenalkan pada awal tahun 2000-an, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berfokus pada pengembangan keterampilan dasar siswa, seperti kemampuan memahami fenomena sosial yang saya tempatkan Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan pembelajaran tematik khususnya pada tingkat sekolah dasar dengan mengaitkan mata pelajaran IPS dengan disiplin ilmu lainnya. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa.

5. Dampak Teknologi pada Pembelajaran Ilmu Sosial

Dengan kemajuan teknologi, pembelajaran ilmu sosial juga berubah. Guru dan siswa sekarang dapat menggunakan berbagai platform digital untuk memperkaya proses pembelajaran. Teknologi memungkinkan pengalaman belajar yang lebih interaktif melalui penggunaan media digital, simulasi, dan banyak lagi. Selain itu, pandemi COVID-19 telah mempercepat penggunaan teknologi dalam pendidikan, dengan siswa sekarang belajar  daring melalui berbagai aplikasi pembelajaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline