Lihat ke Halaman Asli

Ahdiyat Kaspurridho

Mahasiswa UIN Salatiga

Para Filsuf Yunani dan Muslim

Diperbarui: 29 Oktober 2024   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

  • Para filsuf yunani

Masa Yunani kuno adalah masa awal dari peradaban keilmuan filsafat berjalan. Tiga orang yang menjadi imam dan petunjuk utama dari keilmuan filsafat yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles yang menjadi kiblat dari filsafat Yunani kuno. Ketiga kiblat filsafat barat ini adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam Sejarah filsafat barat. Masing-masing memiliki pendekatan dan pandangan yang unik, tetapi mereka juga saling terhubung dalam pemikiran mereka.

  • Socrates
  • Socrates (469 SM -- 399 SM) adalah filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figure paling penting dalam dalam tradisi folosofis barat. Socrates lahir di athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Semasa hidupnya, Socrates tidak meninggalkan karya tulisan apapun sehingga sumber utama mengenai pemikiran Socrates berasal dari tulisan mandirinya, Plato[1].
  •  
  • Menurut Socrates, tujuan akhir manusia adalah mencapai kebaikan atau kebijaksanaan, menurutnya ini dapat dicapai dengan pengenalan diri dan pengetahuan moral. Ia yakin seseorang akan bertindak baik jika mereka benar-benar tahu ap aitu kebaikan. Socrates menganggap bahwa ketiidaktahuan adalah sumber kejahatan. Akibatnya, tujuan dari pengajaran Socrates adalah untuk memberi orang pemahaman tentang diri mereka sendiri sehingga mereka dapat menjalani kehidupan secara moral.
  •  

  • Plato
  •  
  • Plato (427-347 SM) adalah seorang filsuf Yunani kuno yang dikenal sebagai salah satu pemikir paling berpengaruh dalam Sejarah filsafat barat. ia adalah murid dari dua tokoh penting dalam tradisi filsafat Yunani: Socrates dan Aristoteles. Plato lahir di athena, Yunani dalam keluarga bangsawan. Dia belajar banyak tentang sastra, politik, dan filsafat
  •  
  • Plato yang dengan meninggalnya Socrates karena ketidakadilan justru membuat dirinya menemukan titik balik dalam hidup dan filsafatnya. Kekhas an ajaran plato adalah selalu terkait dialog yang melibatkan sang guru sebagai bagian tokohnya. Konsep negara idealpun disusun Plato "demi" Socrates, agar peristiwa sejenis tidak terulang.[2]
  •  
  • Pemikiran dari plato diantaranya menyatakan bahwa dunia fisik hanyalah bayangan dari realitas ideal yang kekal. Melalui metafora gua, ia menunjukan bahwa manusia hanya melihat bayangan kebenaran, dan bahwa filsafat adalah sarana yang diperlukan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.
  •  
  • Menurut Plato, pengetahuan yang sebenarnya berasal dari ide, bukan indra. Selain itu ia membagi jiwa manusia menjadi tiga bagian: akal, keberanian dan nafsu. Semua ini harus seimbang untuk mencapai kebahagiaan. Plato menggambarkan republic sebagai negara ideal yang terdiri dari filsuf sebagai pemimpin, penjaga sebagai pelindung, dan rakyat pekerja. Disana, setiap kelas menjalankan tugasnya sendiri-sendiri untuk mencapai keadilan.
  •  
  • Aristoteles
  •  
  • Aristoteles adalah salah satu filsuf terbesar dalam Sejarah. Dia lahir pada tahun 384 SM di Stagira, sebuah kota Macedonia. Ayahnya adalah seorang dokter dan Aristoteles tumbuh dengan Pendidikan yang kuat. Pada usia 17 dia pergi ke athena untuk belajar di academi plato. Selama waktu di akademi, Aristoteles menjadi murid terbaik plato dan mennjukan bakatnya yang luar biasa dalam berpikir dan mnerapkan logika. Setelah kematian Plato pada tahun 347 SM, Aristoteles meninggalkan akademi dan menghabiskan beberapa waktu di berbagai tempat di Yunani.[3]
  •  
  • Pemikiran Aristoteles mencakup konsep-konsep seperti metafisika, teori sebab akibat, etika, politik, dan logika. Ia membagi segala sesuatu menjadi bentuk materi, dan memperkenalkan empat cara untuk memahami apa yang ada. Ia mengajarkan etika tentang kebahagiaan sejati yang dicapai melalui kehidupan yang penuh Kebajikan dan rasionalitas. Di bidang politik, Aristoteles melihat manusia sebagai makhluk sosial yang harus hidup dalam Masyarakat untuk kesejahteraan Bersama. Ia menciptakan silogisme, cara berpikir deduktif yang menjadi dasar pemikiran rasional, dan karena itu ia juga disebut sebagai bapak logika.
  •  
  • Para Filsuf Islam

Para filsuf muslim berkontribusi besar terhadap perkembangan filsafat di seluruh dunia. Mereka berusaha untuk menggabungkan ajaran islam dengan logika dan filsafat Yunani, terutama karya Arisitoteles dan Plato. Beberapa filsuf muslim yang cukup masyhur sampai sekarang yaitu:

  • Al-kindi

Al-kindi merupakan nama populernya, Adapun nama lengkapnya adalah abu yusuf ya'qub ibn Ishaq ibn al-shabbah ibn Imran ibn Imran ibn Muhammad ibn al-asy'as ibn qais al-kindi. Al-kindi dilahirkan di kuffah pada masa pemerintahan Harun Al-rasyid (786---809 M) dari dinasti Abbasiyah sekitar tahun 185 H (801 M) dari keluarga kaya yang terhormat.[4]

Al-kindi dikenal sebagai "filsuf arab", panggilan tersebut adalah dikarenakan ia adalah orang pertama yang berusaha menggabungkan filosofi islam dan filsafat Yunani. Dia melihat agama dan filsafat sebagai satu sama lain, dengan agama berfungsi sebagai pedoman moral dan filsafat sebagai cara menemukan kebenaran. Al-kindi menekankan pentingnya akal untuk memahami tuhan dan alam semesta dalam epistimologinya. Selain itu, ia memperkenalkan gagasan "kasual pertama", yang menunjukkan bahwa tuhan adalah sumber dari semua hal.

Sebagai seorang matematikawan dan ahli sanis, berpendapat bahwa matematika adalah Bahasa universal yang dapat menjelaskan segala sesuatu yang terjadi di alam. Ia memanfaatkan pengetahuan Yunani, terutama dari kartya Plato dan Aristoteles, tetapi ia mengkritiknya Ketika bertentangan dengan prinsip islam. Menurut al-kindi kebahagiaan dicapai melalui kebijaksanaan dan hubngan yang dekat dengan tuhan, bukan melalui kepuasan duniawi.

  • Ibnu Sina
  •  
  • Ibnu Sina dilahirkan dalam masa kekacauan dan kemunduran Daulat bani Abbasiyah Dimana daerah-daerah yang pada awalnya berada di bawah kekuasaan Abbasiyah, mulai melepaskan diri satu persatu untuk berdiri sendiri. Nama lengkap ibnu sina adalah al-syaikh al-ra'is abu ali al-husyain,bin abdillah ibn sina, ia dilahirkan pada tahun(370 H/980 M), di kota Bukhara.[5]
  •  
  • Ibsnu sina yanga juga memiliki nama panggilan Avicienna adalah seorang muslim terkemuka yang bekerja sebagai filsuf, ilmuwan, dan dokter pada abad ke sepuluh. Dia membuat kontribusi besar dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan, metafisika, logika, etika dan Kesehatan. Dalam filsafat, ia berusaha menjelaskan hubunugan antara tuhan dan alam semesta yang diciptakan dengan menggabungkan pemikiran dari Aristoteles.
  •  
  • Di bidang kedokteran, bukunya, "al-qanun fi tibb", telah menjadi rujukan medis standar selama berabad-abad di dunia islam dan eropa, Menyusun dasar-dasara diagnosis, pengobatan dan farmakologi. Pandangan ibnu sina yang mengintegrasikan sains dan spirituallitas, memiliki dampak yang signifikan baik di timur maupun di barat, dan mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan eropa abad pertengahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline