Bulan itu tinggal sepotong
Wajahnya kusut
Carut marut keadaannya membuat dia tersisihkan
Hingga tersudut di kota yang dahulu dia yang punya
Tinggallah kota dalam keterasingan tanpa ada lagi keindahan
Bulan itu tinggal sepotong
Wajahnya dipenuhi luka
Darah merah menggenang di sudut kota
Tergenang dalam bau anyir menyengat hidung
Bulan itu tinggal sepotong
Dari wajah yang teduh penuh keribaan
Kini tinggal serpihan dalam ketakutan
Bertanya pada rumput yang bergoyang
Rumput pun tidak mampu lagi berbisik karena diapun hangus dalam debu-debu mesiu
Bulan itu tinggal sepotong
Dalam tangis kerinduan pada satu kesatuan kebangkitan di jalan Illahi
@W
251124
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H