Lihat ke Halaman Asli

Bulan Sepotong di Sudut Kota

Diperbarui: 25 November 2024   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Bulan itu tinggal sepotong
Wajahnya kusut
Carut marut keadaannya membuat dia tersisihkan
Hingga tersudut di kota yang dahulu dia yang punya
Tinggallah kota dalam keterasingan tanpa ada lagi keindahan

Bulan itu tinggal sepotong
Wajahnya dipenuhi luka
Darah merah menggenang di sudut kota
Tergenang dalam bau anyir menyengat hidung

Bulan itu tinggal sepotong
Dari wajah yang teduh penuh keribaan
Kini tinggal serpihan dalam ketakutan
Bertanya pada rumput yang bergoyang
Rumput pun tidak mampu lagi berbisik karena diapun hangus dalam debu-debu mesiu

Bulan itu tinggal sepotong
Dalam tangis kerinduan pada satu kesatuan kebangkitan di jalan Illahi

@W
251124

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline