Lihat ke Halaman Asli

Antonius Hananta Danurdara

Sedang Belajar Menulis

Tidak Bisa Berenang? Sea Walker Aja

Diperbarui: 19 Juni 2022   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyentuh Ikan (Tanjung Benoa-2019, Dokumen Pribadi)

Berjalan-jalan di dasar laut dengan kedalaman kisaran lima-meteran, apa menariknya? 

Bagi wisatawan, permainan sea walker terpotret dengan latar cerita-cerita seru dan mengasyikkan. Hal ini yang mendorong kami ingin mencobanya.

Setelah melewati serangkaian adaptasi dengan perubahan suhu air, perubahan arus laut, perubahan tekanan udara, dan faktor psikis kecil, akhirnya kami bisa merasakan kegembiraan berwisata di dasar laut tersebut.

Pengalaman Masuk ke Dasar Laut

Ketika kita masuk ke dasar laut, semuanya hening, dan muncul perasaan sendirian. Kode isyarat-tangan yang belum terpahami dengan baik terasa canggung saat digunakan untuk berkomunikasi. 

Secara ragawi, hidup kita tergantung dari oksigen yang disuplai melalui selang oleh mesin generator.

Keadaan psikis tersebut bisa memicu kepanikan. Apalagi jika terjadi gangguan, meskipun kecil. Setidaknya, inilah yang pernah saya alami.

Awalnya saya memantapkan diri untuk menuruni tangga di kapal dan masuk ke laut. Petugas memasangkan helm sea walker di kepala saya. 

Helm kedap air ini cukup berat menekan pundak. Dengan percaya diri, saya menapaki satu per satu anak tangga yang mengarah ke dasar laut.

Sebenarnya di kedalaman sekitar tiga meter, saya merasakan telinga seperti tertusuk. Sayangnya, saya mengabaikan gejala ini. Sambil mencoba menahan sakit telinga, saya tetap menenggelamkan diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline