Kejadian ini saya alami di akhir Desember 2021. Waktu itu saya berencana jalan pagi dengan rute ke arah Gedung Sate. Selanjutnya, sedikit menyeberang jalan, ada trek lari lapangan GASIBU berwarna biru. Saya ingin mengitarinya barang dua atau tiga kali.
Tak tahunya baru sejenak berjalan, saya masuk perangkap tawaran untuk mengelola dana CSR yang ujung-ujungnya kartu ATM sayalah yang ditanyakan.
Beruntung muncul secercah kesadaran dalam percakapan yang membingungkan. Dengan kesadaran itulah saya membuat keputusan meninggalkan lawan bicara, meloloskan diri.
Melalui tulisan ini, saya mencoba mensharingkannya dari sudut pandang yang saya alami.
Sapaan Akrab
Seperti yang telah saya kemukakan, belum mencapai seratus limapuluh langkah dari parkiran kendaraan, seorang bapak dengan celana training dan jersey club bola ternama, berlari kecil menyalip dan berhenti beberapa langkah di depan saya.
Orang itu melambaikan tangan menyapa, memberikan kesan akrab. Saya pun menyapa balik.
Ia mengenalkan diri, sebut saja Pak X. Orang ini mengaku berasal dari salah satu kota di Indonesia. Katanya sih, ia sedang liburan di Bandung. Ia menginap di salah satu hotel ternama di pusat kota.
Bertemu saya waktu itu, Pak X ingin mengklarifikasi apakah jalan yang dilaluinya sudah mengarah ke jalan pulang menuju ke hotel tersebut. Saya pun membenarkannya.
Lucunya, Pak X mencoba mengajak saya bercakap dan berjogging menyusuri jalan tersebut.