Lihat ke Halaman Asli

Antonius Hananta Danurdara

Sedang Belajar Menulis

Menebar Keselamatan di Jalan Tol dengan Saling Peduli

Diperbarui: 7 November 2021   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir semua jalan tol, dari Bandung - Merak - menyeberang ke Lampung, Bandung - Semarang - Bawen - Salatiga, dan Bandung - Batu - Malang - Surabaya pernah penulis lewati bersama Daihatsu All New Xenia. Namun waktu lintas kami tidak seperti yang sering di-upload pengendara lain di sosial media, kadang lebih satu, dua, atau tiga jam dari waktu mereka. Biar lambat, asal semuanya selamat.

Didahului mobil pick up dari sebelah kiri

Suatu ketika, setelah agak mahir mengemudikan mobil, untuk pertama kalinya saya masuk ke jalan tol Kopo - Mohamad Toha, Bandung. Berbekal 100 jam berlatih mengemudikan mobil Daihatsu Xenia di Lembang - Cimahi - Soreang, saya memberanikan diri melaju pelan di jalan tol tersebut. Sebagai bentuk tahu diri, saya memilih jalur mobil besar, jalur paling kiri sebelum bahu jalan. 

Tetapi walaupun sudah merasa mengalah, kadang kita akan bertemu pengemudi yang hanya fokus untuk secepat mungkin sampai di tujuannya. Sebuah mobil bak terbuka terlihat dari kaca spion kiri, kesannya melaju kencang. 

Mobil itu menyusuri bahu jalan, menyalip mobil saya,  dan menyerempet kaca spion dan akhirnya bablas meninggalkan kepulan asap bersama saya yang kaget dan menggerutu.

Menyalip dari sebelah kiri dengan ugal - ugalan

Celakanya cerita di atas juga akhirnya penulis lakukan, menyalip di lajur bahu jalan sebelah kiri. Seperti di awal tulisan ini, pengalaman disalip mendadak tanpa kontak lampu jauh, lampu sein, dan klakson memang menjengkelkan bagi orang - orang tertentu. Waktu itu jalan cukup padat, mobil-mobil di jalan tol bergerak pelan. Karena terburu - buru menjemput pulang anak dari sekolah, penulis ambil jalur bahu jalan sebelah kiri untuk menyalip. Dua - tiga mobil berhasil didahului. 

Masalahnya ada satu mobil yang kelihatannya tidak berkenan untuk disalip dari sebelah kiri. Mobilnya yang bagus pun rela hampir ditabrakkan ke mobil saya. 

Mungkin beliau bermaksud mengingatkan saya untuk tidak melewati kesempitan walaupun ada kesempatan. Sadar kalau salah, dengan malu saya melambatkan mobil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline