Lihat ke Halaman Asli

Berekspresi Bebas Dibalik Topeng. Pengguna FB Palsu

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini tiap status atau apapun yang saya update di dinding FB-ku dia selalu nge-like atau mengomentarinya.  Dia adalah teman  baru FB-ku.

Sebenarnya saya selektif mengkonfirmasi apabila ada permintaan pertemanan. Hal yang pertama saya lakukan adalah membaca sekilas profilnya. Biasanya, bila dia saya kenal, langsung saya konfirmasi, atau bila dia tidak saya kenal tapi memiliki kesamaan semisal satu sekolahan, kuliah atau instansi kerja juga saya konfirmasi.

Nah, karena dulu adek kelas di sekolah, saya pun mengkonfirmasinya. Meskipun usernamenya aneh dan tidaklah lazim untuk nama orang,  dan juga foto profilnya wajah artis korea, saya welcome seperti teman FB lainnya.

Lalu, setelah beberapa hari ini sering berikteraksi dengannya, saya mulai ingin mengenalnya, saya ingin tahu siapa namanya dan seperti apa dia?. Namun, sampai sore kemarin terakhir chating, dia selalu mengelak memberitahu identitas. Katanya "saya mengenal abang, dan saya senang menjadi teman abang di FB". Saya pun mendesaknya, saya katakan bahwa aneh ngomong dengan orang yang tidak dikenali. Tetapi dia terus berkelekar dengan berbagai alasan. Dan sampai akhirnya dia tidak mau memberitahu identitasnya.

Karena saya sudah kepingin tahu, saya tulis di kotak pesannya

"kenapa sih kamu tidak mau terbuka pada saya padahal kamu kenal dengan saya".

Kemudian malamnya saya dapat balasan pesan darinya.

"bagiku, sapa saja boleh berteman tanpa harus saling mengenal. Pengalamanku  teman-teman bahkan sahabatku  menjauh saat aku hubungi dengan identitas asliku. Sakit bang, tapi mungkin mereka emang gak butuh aku lagi. Dengan begini aku bebas mekspresikan diriku. Aku orang yang terlupakan, orang yang harus dilupakan bagi beberapa orang"

Saya terhenyak membacanya, apa yang terjadi dengannya?. Padahal dia mahasiswa perguruan tinggi yang sedang menyusun skripsi. Tingkat intelektualnya lebih tinggi. Saya tidak tahu kenapa dia bisa seperti itu?.  Lalu saya balas pesannya.

"ingat !! orang lain lebih senang berhubungan dengan kita karena keasliaan tanpa topeng dan apa adanya. Walaupun dulu kita pernah merasa tersakiti karena hubungan. Mestinya yang kita lakukan sekarang adalah mngkaji diri, bertumbuh untuk menjadi lebih baik. Nah, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperbaikinya. Kadang kita harus mengalami yang pahit-pahit sehingg kita menjadi lebih bijak ke depannya. Dan dibalik topeng adalah PALSU. Jadi marilah kita terbuka dan menjadi apa adanya."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline