Lihat ke Halaman Asli

Ah. Birrul Walidain

Cinta Tanah Air

Tuhan, Aku, dan Kamu

Diperbarui: 22 Mei 2019   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rasa itu tumbuh
bersemi bersama tarian tangan dan bibirmu
rasa itu semakin kuat diantara goresan goresan luka yang kau pahat
terkadang rasa itu menipis
dikala hati lelah untuk menangis
namun, bibir dan kata mu menyemai bibit rasa itu lagi dan lagi
Diantara ribuan goresan, diantara jutaan lelah terpahat
lentera itu terkadang meredup
akan tetapi kau selalu pintar menyalakan lentera-lentera yang lain
di dekat mu aku semakin kuat
kata menyerah hanya fatamorgana
karena si putri kecil sudah menemukan pangeranya
Aku tau, semua yang aku rasa, kamu juga merasa
teruslah menyemai bibit cinta, dihatimu dan  dihatiku
jangan ragu!
meski terkadang daun daun itu meranggas,
selama ada air, tidak akan mati bukan?
aku harap kamu juga menemukan ratu kecilmu yang hilang, yaitu aku
diantara beribu keraguan mu, akan ada satu keyakinan mu yaitu aku
Tuhan,
Tuhan, Tuhan
kau mempertemukan, tapi mantra-mantra yang ku sebut tak pernah ada kata perpisahan
Tak akan pernah lelah ku rapalkan mantra-mantra keyakinan terhadapMu
karena aku percaya akan janjiMu

Semarang, 22 Mei 2019

(ON_K)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline