Lihat ke Halaman Asli

Ah. Birrul Walidain

Cinta Tanah Air

Guru dan Hati

Diperbarui: 23 Oktober 2018   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guru dan Hati.

Tugas pendidik itu sangatlah berat, oleh sebab itu pendidik diharapkan mampu menggunakan hati bukan nafsu.

Jika seseorang mendidiknya masih dengan nafsu lebih baik evaluasi dini daripada nantinya berimbas pada kesimpulan seorang muridnya.

Apabila masih ditemui seorang pendidik yang masih dikuasai egonya maka hancurlah sebuah proses.

Mengapa demikian???

Menguasai dirinya aja belum mampu, apalagi menguasai orang lain bahkan jadi panutan.

Hal kecil yang dapat merusak keistimewaan seorang pendidik adalah duniawi.

Semua manusia membutuhkan duniawi, namun jika seseorang sudah berani berkonsekuensi jiwa pendidik alangkah lebih baiknya mulai menata hati untuk transfer apapun untuk muridnya. Bukan keegoisan karena uang. Bukan keegoisan karena harta. Bukan kegoisan karena tahta  juga bukan karena penghormatan dari manusia.

Percayalah...

Keikhlasan mendidik berbuah istimewanya murid, berbuah kesimpulan yang jelas dan nyata.

Percayalah...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline