Lihat ke Halaman Asli

Ahaz Zahrafandi

Menulislah

Puisi | Ayat-ayat Suci di Balik Tumpukan Sampah

Diperbarui: 7 April 2019   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Desiran malam sebagai ombak dalam mengarungi kesunyian
Matamu yang terkatup-katup lengah lama berpijar
Melengkapi malam pekat semakin buram

Arsiran harapan di atas kertas kehidupan
Hanyalah tumpukan sampah berlalu tanpa makna
Menyisakan sesal yang meranting di bawah matahari
Hingga rahim malampun mandul melahirkan embun pagi segar,
Serta kicauan burung hijau dalam hati

Kutata ayat-ayat suci
Melawan sunyi yang bersemayam dalam hati
Lalu tumbang diterpa angin berbatu liar
Dengan kepulan asap yang mengkabut di lorong-lorong waktu
Tersisa sayat sembilu

Ah, sial
Katamu yang membusa di lautan waktu
Digilas ombak tak menentu.

(05.10.2017 M)

Tertulis di majalah Sidogiri Media

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline