Lihat ke Halaman Asli

Abu Yahya Adiya

wiraswasta

Lebih Berbahaya Daripada Kematian

Diperbarui: 21 Mei 2023   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pixabay.com/id/photos/lembah-kematian-air-yang-buruk-4970738/

Apakah kita sering bermaksiat dan menunda-nunda taubat?

Apakah kita sering berkeluh kesah dalam menghadapi masalah?

Apakah kita sering merasa malas dalam beribadah?

Kalau jawaban dari pertanyaan tadi adalah "ya", maka itu menunjukkan bahwa kita jarang mengingat mati.

Imam Ad-Daqqaq berkata:

: .

"Siapa yang banyak mengingat mati maka akan dianugerahi 3 perkara mulia: Segera bertaubat, hati yang merasa cukup, dan giat dalam beribadah." (At-Tadzkirah bi Ahwal Al-Mautaa wa Umur Al-Akhirah)

Siapa yang banyak mengingat mati, maka ia akan segera bertobat, hatinya akan merasa cukup terhadap rezeki yang Allah berikan, dan ia akan giat dalam beribadah. Berarti....

Siapa yang jarang mengingat mati, maka ia akan menunda-nunda taubat, selalu berkeluh kesah, dan malas dalam beribadah.

Kematian merupakan musibah besar. Namun, jarang mengingat mati adalah musibah yang lebih besar lagi daripada kematian itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline