Lihat ke Halaman Asli

Sang Pemotong Alat Vital

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Begidik rasanya ketika membaca salah satu judul peristiwa terbaru , kok berani, koq tega??

ya, seorang wanita begitu tega memotongalat vital temannya sendiri. Tapi setelah membaca semuanya barulah terkuak sudah latar belakang yang membuat wanita ini nekat.

secara pribadi saya juga ikut merasakan gejolak dalam hati si wanita, dan dan memaklumi tindakan yang dilakukan sang wanita, meskipun mungkin caranya yang agak keras.

sang wanita mungkin terpikir dengan hukum qishas, bila sang pencuri harta benda dipotong jari tangannya karena memang dalam mencuri pastinya menggunakan tangannya, maka sang pencuri keperawanannya hukumannya ya memotong alat vitalnya karena ya "si dia" yang dijadikan alat untuk "mencuri" keperawanannya.

dan pada akhirnya, meskipun bagaimana maka hukumlah yang menentukan. siwanita pun ditangkap dengan dakwaan penganiayaan dan pencurian dengan ancaman 5 sampai 7 tahun. kini yang jadi pertanyaan, jika siwanita didakwa dengan penganiayaan dan pencurian, apakah si"pencuri" keperawanan akankan dfidakwa dengan pasal pemerkosaan ataukah ?????, entahlah yang jelas sayapun tidak tahu dengan jelas peristiwa sebenarnya, sehingga mungkin pandangannya agak kabur.

salah satu pelajaran yang mungkin bisa kita dapat, pendidikan agama begitu penting sejak dini sehingga bisa menjadi benteng dari kehancuran moral, itu bisa kita lihat sehingga siwanita begitu nekat karena merasa sangat berdosa dan memang berhubungan intim dengan bukan muhrim itu berdosa.

bandingkan dengan realita, berhubungan intim diluar nikah seakan sudah menjadi hal yang wajar dikalangan kaum muda, apalagi dipasilitasi dengan bertebarannya kamar kamar kost yang tidak terkontrol, sehingga menjadi alternatif dari mahalnya kamar hotel. wallohuallam, tentunya tidak semua demikian tapi memang miris melihat keterpurukan moral dari waktu ke waktu semakin cepat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline