Cukup banyak kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang terjadi di Indonesia. Namun tak jarang juga korban KDRT ini memilih untuk mempertahankan rumah tangganya dibanding memilih berpisah atau menempuh jalur hukum.
Tentu ada yang memiliki alasan yang cukup kuat untuk bertahan, entah demi anak, entah demi nama baik keluarga besar, atau bahkan faktor sosial eksternal yang lain. Meskipun sebenarnya tidak ada yang bisa di argumentasikan tentang prinsip hidup seseorang, namun memang seringkali baik itu korban pelet atau korban cuci otak tidak menyadari keadaannya yang sebenarnya.
Untuk bisa dengan jelas memahami kondisi mana yang sedang terjadi, terlebih dahulu kita harus memahami perbedaan mendasar tentang kedua hal tersebut. Apabila pasangan Anda memang melakukan ritual pelet, maka Anda dengan mudah akan bisa melihat kejanggalan-kejanggalan tertentu dari aktivitas kesehariannya. Entah menaruh sesaji atau barang-barang aneh di bawah tempat tidur, atau sejenisnya. 'Ritual Pelet pada jaman dahulu digunakan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, adapun asumsi ilmu hitam atau ilmu putih sejatinya tergantung tujuan penggunaannya saja menurut saya' ungkap Agy Yudhistira yang merupakan seorang Master Paranormal di Bali.
Sementara apabila Anda merupakan korban cuci otak, biasanya pasangan Anda adalah tipe orang yang suka mengancam. Entah mengancam ataupun menakut-nakuti. Ada banyak jenis ancaman yang biasa digunakan seseorang untuk mencuci otak pasangannya, ada yang mengancam bahwasanya status janda itu adalah memalukan, ada yang mengancam akan mengambil kembali semua pemberiannya, bahkan sampai paling fatal ada pula yang mengancam akan membunuh.
Apabila Anda sedang berhadapan dengan pasangan yang manipulatif dan suka mengancam, maka dipastikan kemungkinan besar Anda adalah korban cuci otak. Namun apabila tidak, maka ada juga kemungkinan Anda terkena pengaruh pelet dengan perantara orang ketiga yaitu Dukun Pelet. Yang artinya pasangan Anda bukanlah orang yang langsung melakukan ritual pelet tersebut, namun alih-alih melakukannya sendiri, dia lebih memilih menggunakan jasa orang lain. Untuk memastikan hal tersebut, saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan jasa profesional yang Anda percayai terkait hal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H