Banjir dan bencana alam lainnya merupakan ancaman serius yang sering melanda berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Jember. Untuk menghadapi tantangan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember telah meluncurkan program Desa Tangguh Bencana (Destana) yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
Destana Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambe menjadi salah satu Destana yang ada sejak 2018 secara organisasi dan kelembagaannya. Melihat banyaknya potensi bencana pada daerah tersebut, seharusnya sudah menjadi perhatian bahwa Destana yang ada haruslah Destana Utama, bukan hanya Destana yang sekedar ada.
Drs. Joko Mulyono, M.Si selaku ketua kelompok riset-pengabdian kepada masyarakat (Keris-Dimas) Pusat Analisa dan Kajian Bencana (PUSAKA) Universitas Jember bersama dengan tim anggota, Jati Arifiyanti, S.Sosio., M.A., dan Nurina Adi Paramitha, S.Sos., M.Sos dibantu oleh Gymnastiar Tira Wicaksana, Kamal Jofanda Athallah, dan Evayanti Yuliana Putri yang merupakan mahasiswa sosiologi Universitas Jember melakukan pendampingan kepada Destana Klungkung selaku mitra, desa binaan.
Pendampingan yang dilakukan bulan Mei hingga Juli 2024 ini merupakan pendampingan tahun ke 2 setelah pendampingan tahun pertama dilakukan bulan Maret hingga Juli tahun 2023 dengan guna terwujudnya Destana Utama di Desa Klungkung.
Guna mengantisipasi, mengurangi resiko, dan mengelola dengan baik bencana tersebut, maka dilakukanlah pendampingan. Dengan adanya pendampingan, diharapkan Destana Klungkung dapat berperan secara aktif dalam penanggulangan bencana. Pendampingan meliputi penyusunan dan implementasi program.
Pendekatan yang digunakan oleh tim pengabdian dalam bekerja sama dengan forum Destana Klungkung dan tokoh desa bersifat partisipatif. Metode yang diterapkan meliputi pendampingan, ceramah, pemetaan, dan tutorial. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih terlibat aktif dalam upaya penanggulangan bencana dan memahami risiko yang ada di lingkungan mereka.
Pendampingan tersebut terdiri dari:
- Penyusunan program PB Desa masuk dalam Perdes
- Pembentukan relawan PB dan tim TRC
- Penyusunan Renkontingensi Desa
- Pembentukan Forum PRB Desa
- Kegiatan kesiapsiagaan
Drs. Joko Mulyono, M.Si selaku ketua kelompok riset-pengabdian kepada masyarakat (Keris-Dimas) Pusat Analisa dan Kajian Bencana (PUSAKA) Universitas Jember menyampaikan bahwa pendampingan ini merupakan lanjutan dari pendampingan sebelumnya.
Hal tersebut ditujukan agar Destana Utama benar-benar tercapai. Tentunya, untuk memastikan bahwa Destana Klungkung efektif dalam penanggulangan bencana, terutama banjir, diperlukan kolaborasi yang solid antara berbagai sektor (stakeholder).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H