Lihat ke Halaman Asli

Ku Pastikan dan Ku Yakini

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semalam engkau mendatangiku lewat mimpi, setelah sekian lama tidak pernah mampir.

engkau hanya terdiam dan termenung sambil duduk di kursi kayu kesukaanmu. Aku takut diammu itu menandakan apa. Apakah engkau marah terhadap diriku Ayah? Apakah engkau kecewa dengan tingkah lakuku? Aku sadar diri masih banyak kekurangan dan secuilpun belum mewarisi kegigihanmu dalam bekerja.

Tapi tolong bicaralah, aku ingin mendengar nasiihat2mu lagi. Aku rindu akan suasana dimana engkau menasehatiku disaat ku salah. Engkau membelikan baju baru di pedagang kaki lima, aku masih mengingatnya

Maafkan aku ayah... jika belum bisa membuatmu bangga dan tersenyum di alam sana. Aku janji akan membahagiakan Ibu. Ibu sangat setia padamu, Beliau enggan menikah lagi walau banyak lelaki yang ingin menggantikan posisimu. Aku ku pastikan dan kuyakini bahwa aku tidak akan menelantarkan Ibu. Aku juga akan membantu saudara2ku juga ayah. Ah.. rasanya terlalu cepat engkau pergi dari dunia ini...

Hey ayah, ,Apa mungkin engkau mendatangiku untuk mngucapkan selamat karena sebentar lagi anakmu ini akan menikah....???? Anakmu ini  akan menjadi suami orang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline