Lihat ke Halaman Asli

Arti Penting Komunikasi dan Media Tradisional

Diperbarui: 30 April 2021   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Motif tradisional kain cual Bangka (foto: agusyaman) 

Di Pulau Bangka, seperti halnya daerah atau pulau-pulau kecil di Indonesia tercinta ini banyak terdapat peninggalan bersejarah, benda-benda tradisional, tari tradisional, cerita rakyat, upacara adat, mitos ataupun dongeng-dongeng para orang tua kepada anak-anaknya, acara penguat adat, cerita berupa pembelajaran bagi generasi muda, pantun dan syair.

Media tradisional pun masih banyak dipergunakan masyarakat pedesaan Bangka. Demikian juga dengan upacara adatnya, namun sangat disayangkan, seni pertunjukan tradisional seperti drama tradisional masih sangat-sangat jarang dipentaskan dan diselenggarakan. Saya sebagai pekerja seni sangat prihatin akan hal ini.

Seperti yang kita ketahui, bahwa tiap seni pertunjukan terbentuk dari kelompok sosial budaya masyarakat pedesaan atau masyarakat pedalaman. Sejak masyarakat mulai menghibur diri antar sesama mereka pada masa sebelum listrik dan alat elektronik masuk ke dalam  masyarakat kita, mereka berpantun sahut-sahutan tatkala duduk-duduk ngopi di teras rumah, atau sedang makan ubi bakar di kebun.

Masyarakat Bangka menggelar pesta rakyat sebagai ungkapan syukur usai panen yang berlimpah, kemudian mereka saling unjuk kebolehan seni beladiri silat sebagai suatu olahraga masyarakat tradisional. Mereka menari tradisional yang di Bangka disebut dengan "bedambus" atau "bedincak" (berjoget) saat mendengar alunan musik gambus, bersenandung kala terbaring sendirian di kebun pada malam hari, lalu bersyair mencipta syairnya sendiri, dan kemudian melakukan upacara-upacara adat sebagai suatu ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai penolak bala dari hal-hal yang buruk.

Dari hal-hal berbau tradisional ini, sekarang ini telah menjadi motivasi para seniman-seniman muda kita untuk membuat karya seni pertunjukan modern, khususnya tari kreasi atau seni pertunjukan kontemporer yang berpijak pada sesuatu hal yang tradisional yang ada pada masyarakat Bangka. Kemudian tradisional ini menjadi bahan ajar para guru-guru seni budaya dan sebagai bahan olahan para siswa sekolah agar dapat berkreasi.

Arti pentingnya pengenalan dan pembelajaran generasi muda Bangka pada seni budaya tradisional adalah suatu hari nanti mereka membutuhkannya untuk dipergunakannya pada sekolah yang lebih tinggi, karena hampir tiap sekolah hingga orang yang sudah bekerja pun masih menggunakan komunikasi tradisional dan media tradisional untuk kepentingan sekolah atau tempatnya bekerja, dikarenakan sesuatu yang berkembang itu berasal dari suatu yang tradisional dan masyarakat Indonesia selalu butuh tontonan menarik dari seni pertunjukan tradisional.

Di Bangka Belitung, seni pertunjukan modern terus berkembang dan telah menunjukkan kreatifitas generasi mudanya, mereka menyampaikan pesan melalui bahasa tubuh disertai dengan simbol-simbol ataupun menyampaikan pesan non verbal agar dapat dipahami peminatnya.

Kreatifitas generasi muda di bidang media sosial pun terus berkembang, bukan hanya pada bahasa tubuh dalam seni pertunjukan, tapi hanya dengan duduk-duduk di rumah saja mereka sudah mampu membuat iklan untuk olshop pribadinya. Online shopping melalui via internet mereka manfaatkan sebagai ladang berbisnis. Mereka menggunakan kreatifitas dan intelektualnya membuat pesan dan simbol-simbol dalam iklannya agar menarik hati para konsumen, dan makanan pedalaman pun sudah masuk ke cyberspace.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline