Lihat ke Halaman Asli

Moral Density

Diperbarui: 15 Desember 2020   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kegiatan adat nganggung dan makan bersama di Babel (foto:agusyaman)

Tetua atau ketua adat serta pengurus-pengurus adat dipedesaan mengandalkan kuatnya adat dan kebudayaan daerahnya dalam menjamin keamanan dan kesejahteraan masyarakatnya. 

Mereka juga yang menyesuaikan unsur-unsur saling berbeda dalam kehidupan masyarakatnya sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.

Karakter atau ketokohan personal tetua/pengurus adat juga berdasarkan wilayah, geografis, suku, kepercayaan ataupun agama yang kuat membedakan cara mereka berkomunikasi dengan masyarakat atau dengan pemerintah daerahnya. 

Ada yang mengalir langsung dari tetua ke individu dalam masyarakat atau dengan cara hubungan informal dari pemerintah ke pemerintah daerah kemudian ke kepala desa tanpa melalui tetua adat dan tetua adat akan mengetahuinya lewat masyarakatnya.

Perbedaan utamanya terletak pada hubungan antara masyarakat dan tetua ataupun antara tetua dengan pemerintah daerah, hubungannya baik atau saling tidak memperdulikan. 

Jika hubungan itu melalui perantara seperti orang-orang terdekat tetua/pengurus/keluarga/anak-anak ataupun mereka-mereka yang menyatakan dirinya sebagai kelas istimewa dalam masyarakat yang menempatkan dirinya sebagai pengurus adat sekaligus paling dominan dalam hal kuasa dan kesejahteraan masyarakat maka mereka akan dipercayakan untuk menyampaikan pesan-pesan dari pemerintah untuk masyarakatnya.

Sampai saat ini tetua adat selalu terpilih yang terbaik, mereka yang mampu menjamin keamanan dan perlindungan serta didengar oleh masyarakatnya.

Namun jika efektivitas orang-orang terdekat/pengurus adat mengalami masalah atau goncangan, maka kepercayaan masyarakat akan mengalami perubahan. Disinilah peran pengurus adat untuk menetralisir guncangan tersebut dan tetua adat harus segera menentramkan masyarakatnya secara langsung.

Dalam masyarakat tradisional, tetua adat/pengurus adat dengan masyarakatnya memiliki kepadatan moral, mengalami ikatan tradisional dalam kegiatan-kegiatan atau upacara adat, menurun dan meningkatnya mobilisasi penduduk, dan tersebarnya akan harapan membuat tetua adat semakin dapat memelihara ikatan kekeluargaan dalam masyarakatnya.

 Loyalitas dari para tetua/pengurus adat kepada masyarakat jika sudah terganggu oleh bekerjasama yang ditawarkan pihak-pihak tertentu yang ingin menguasai kekayaan wilayah tersebut, maka akan berubah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline