Lihat ke Halaman Asli

Di Bawah Lampu Suar

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dermaga berjatuhan harga

yang tak siapapun juga

lepas dari angka-angka mati;

Di dermaga kapal-kapal labuh

meski bergaungnya subuh,

nyala suar tak kenal berhenti;

Di dermaga sampan-sampan kandas,

syahbandar telah merampas

dayung kemudi silih berganti.


Kalibeber, 05042012

*kadang tuntutan jumlah kata menjadi sesuatu
yang menyebalkan, mengingat peran makna jadi
tergusur oleh abjad-abjad. Coba kalau puisi
saya pakai bahasa isyarat, mana bisa dimuat mas,
hahahaha.. Nggak ding, becanda. Eh, ini udah
tujuh puluh kata apa belum ya? (garuk2 kepala)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline