Lihat ke Halaman Asli

AGUS WAHYUDI

TERVERIFIKASI

setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Serunya Blusukan di Kampung Peneleh Bareng Pekerja Difabel

Diperbarui: 3 Januari 2023   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idenya muncul spontan. Saat kami kongkow sambil ngopi di Lodji Besar, di Jalan Makam Peneleh 46, Surabaya. Tempat nongkrong para pegiat sejarah dan budaya, sekaligus sekretariat Pekumpulan Begandring Soerabaia.

Begandring bisa dibilang komunitas pegiat sejarah yang lagi hits di Surabaya. Aktivitasnya padat. Mereka punya program unggulan, namanya Surabaya Urban Track (Subtrack). Ya, semacam-jalan-jalan sejarah. Program ini digelar sejak 2019.

Tahun 2022, Begandring berkolaborasi dengan TVRI membuat tiga film dokumenter drama. Yakni Jalan Sunyi dr. Soebandi, film Koesno, Jati Diri Soekarno yang berhasil menembus Festival Film Indonesia (FFI) 2022 untuk nomine Film Pendek Terbaik.

Satu lagi, film Soera ing Baja, Gemuruh Revolusi '45. Film tersebut ditayangkan  di Studio XXI Tunjungan Plaza (TP) 1 Surabaya, Senin (2/3/2022).

Sedangkan Lodji Besar itu rumah tua peninggalan Belanda. Rumah itu dibangun tahun 1907. Pemiliknya, Kuncarsono Prasetyo, kebetulan teman karib. Sama-sama menjadi jurnalis. Dia bergabung di Harian Surya, sedangkan saya di Radar Surabaya. Kami sama-sama resign dari media, selisihnya setahunan.

Malam itu, Rabu (30/12/2022), saya datang di Lodji Besar untuk melepas penat. Seperti biasa, kopi hitam, cemilan, dan air mineral yang saya pesan. Saya juga janjian bertemu Kuncarsono untuk mendiskusikan rencana produksi clothing.

Saya kemudian mengontak teman lain, namanya Oon Sumardinono. Dia dulu menjabat sebagai Kepala Pasar Kapasan, Surabaya, pusat grosir garmen terbesar di Surabaya yang menjadi jujugan orang dari Jawa Timur dan Indonesia Timur.

Oon juga sudah lama resign. Dia kini menjadi pelaku usaha. Salah satunya, membuka usaha konveksi, namanya Arsyadina. Workshop-nya di Simo Sidomulyo V Nomor 5, Surabaya.

Tak lama, dua orang teman lain bergabung. Yakni, A. Hermas Thony datang. Dia seorang legislator, menjabat wakil ketua DPRD Kota Surabaya. Akhir tahun 2022, dia dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Budaya oleh Kelompok Kerja Wartawan Surabaya. 

Thony memang sangat dekat dengan para pegiat sejarah. Dia juga banyak memfasilitasi kegiatan seperti penelusuran, diskusi, focus droup discussion (FGD), dan lainnya. Sebelum menjadi legislator, beberapa kali Thony juga terlibat dalam demostrasi menentang pembongkaran bangunan-bangunan cagar budaya di Surabaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline