Lihat ke Halaman Asli

AGUS WAHYUDI

TERVERIFIKASI

setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Sound of Borobudur dan Prospek Pariwisata Indonesia

Diperbarui: 11 Mei 2021   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Studi Candi Borobudur. foto:antara

Kampanye besar-besar dilakukan pemerintah Indonesia untuk menghidupkan pariwisata. Ini setelah wabah covid-19 meluluhlantakkan berbagai sektor. Salah satunya sektor pariwisata.  

Akibat pandemi, sektor pariwisata mengalami guncangan hebat. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, seperti dilansir tirto.id, mengklaim kerugian selama pandemi covid-19 sebesar Rp 85,3 triliun.

Situasi sekarang mengharuskan semua pihak bertindak kreatif dan cerdik dalam mencari terobosan. Saya berkeyakinan kalau pariwisata masih bisa bangkit dengan adanya adaptasi kebiasaan baru.

Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat, ditambah kebijakan pemerintah membiasakan wisatawan, baik domestik maupun dari mancanegara, beradaptasi dengan kebijakan pemerintah.

Optimisme saya juga dilatarbelakangi dengan adanya vaksinasi massal. Hingga kini, sedikitnya 20 juta orang di Indonesia sudah terima vaksin. Masih ada sekitar 10 juta vaksin lagi yang tersedia dan ditarget Mei 2021 kelar.

Dampak pandemi ini memang membuat recovery sektor pariwisata agak lama. Namun bukan berarti tak bisa dipercepat. Yang menjadi kata kuncinya adalah kesehatan. Karena dengan begitu orang-orang akan nyaman untuk travelling.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut pandemi covid-19 telah menyadarkan banyak pihak akan pentingnya berbagai hal.

Salah satunya betapa kuat dan gigihnya masyarakat Indonesia dalam berkarya, berinovasi, dan berkolaborasi. Selain itu, menyadarkan seluruh pihak akan betapa kuatnya potensi ekonomi Indonesia yang belum digali. Khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pernyataan Sandiaga tersebut disampaikan dalam acara virtual conference Hari Belanja Brand Lokal (HBBL) di Jakarta, Kamis (14/5/2021).

Dalam konteks tersebut, saya jadi teringat dengan Wonderful Indonesia, country branding  yang sering kali dijumpai saat melakukan pencarian destinasi wisata di mesin pencarian.

Pemerintah saat itu sedang memfokuskan usahanya dalam rangka memajukan pariwisata Indonesia. Setiap daerah diperkenankan mempromosikan pariwisata masing-masing dengan mencantumkan country branding tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline