Seperti baru kemarin. Merasakan sibuknya memenuhi permintaan PT Citilink Indonesia. Kala itu, Desember 2017, Citilink memastikan menjual produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Pahlawan Ekonomi Surabaya.
Saya tentu bahagia. Karena sudah tiga tahun produk-produk UMKM dijual dalam pesawat Citilink. Diminati banyak orang. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Dan yang membanggakan lagi, banyak orang yang membincang.
Saya dan juga pelaku UMKM saat itu sejatinya surprise berat. Ketika perwakilan Pemerintah Kota Surabaya mengabarkan jika Citilink berminat menjual produk-produk UMKM. Ini setelah sebelumnya pihak Citilink mengkurasi beberapa produk. Hasilnya, terpilih empat produk untuk dijual di dalam pesawat Citilink.
Belakangan, saya baru mengetahui jika penjualan produk UMKM Surabaya ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama Citilink dengan Pemerintah Kota Surabaya. Di mana ada dua bidang strategis yang dikerjasamakan. Pertama, pengembangan sumber daya manusia melalui program rekrutmen pilot dan awak kabin. Kedua, aktivitas bisnis dalam upaya memperluas akses atau jangkauan wilayah pasar produk dari UMKM Surabaya di jaringan penerbangan nasional yang diterbangi Citilink Indonesia.
Saya juga masih mencatat, kali pertama produk-produk UMKM tersebut dijual di tiga pesawat Citilink rute Jakarta-Cengkareng ke Denpasar, Jakarta-Cengkareng ke Banjarmasin, dan Jakarta-Cengkareng ke Batam.
Sebelum pandemi Covid-19, ketiga pesawat tersebut dalam sehari bisa melakukan empat sampai delapan penerbangan. Targetnya, penjualan dilakukan di 50 pesawat milik maspakai yang lahir di Kota Pahlawan tersebut.
Tahap awal pengiriman, Citilink menjual 1.400 produk UMKM. Rinciannya, almond crispy produksi Pawon Kue sebanyak 450 pak, nastar box Diah Cookies 300 pak, Kacang TreeG 450 pak, dan almond crispy semanggi Cizkrezz 300 pak.
Empat produk dijual di dalam pesawat Citilink tersebut merupakan produk-produk unggulan. Di mana produk tersebut telah terseleksi lewat proses kuratorial dan telah mengikuti Tatarupa, program rebranding dan repackaging.
Saya dan juga komite Pahlawan Ekonomi lain, awalnya cukup cemas terhadap respons pasar. Apakah produk UMKM Surabaya bisa diterima pasar?
Empat bulan berlalu. Komite Pahlawan Ekonomi mendapat kabar gem ira dari Citilink. Bahwa semua produk UMKM ludes terjual. Citilink kemudian melakukan repeat order. Plongggg....