Lihat ke Halaman Asli

DPR, Mau Apa Lagi? Silahkan Aja Lanjut Suka-suka

Diperbarui: 16 September 2015   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Zonk ngotot gak ada yg salah ketemu Paman Doland Trump (DT) dalam konfrensi press yg nyata2 sebuah bentuk kampanye gitu dan dia berada dibelakang DT, ditengah-tengah para pendukungnya dgn berbagai tulisan yg memberi dukungan ke DT. Nurhayati Ali Assegaf juga ngotot katanya justru rakyat yg harus berterima kasih karena anaknya ikut menemaninya (atas biaya sendiri dan dimasukkan dalam anggota resmi delegasi RI). Setya Novanto juga ngotot itu pertemuan dalam suasana seperti itu sah dan baik-baik saja, sementara orang banyak membicarakan martabat bangsa dimana segarusnya DT yg bukan siapa2 itu lah yg harusnya mengunjungi Ketua DPR RI, sebuah lembaga tinggi negara yg katanya terhormat itu. Aziz Samsudin, yang baru aja melawat ke Inggris dgn rombongan anggota komisi II DPR dengan alasan belajar Hukum Adat, ternyata begitu pulang langsung ikut cabut berangkat ke Amerika Serikat bersama Rombongan Zonk dkk yg kontroversial itu. Jangan-jangan setelah pulang dari amerika cabut lagi ke Maladewa piknik baik pricvate jet dgn boss nya + artis2 cantik seperti dulu itu. Trus kapan kerja nyata nya pak ? Nurul Arifin dan Tantowi Yahya juga ikut nyalak saat diprotes orang atas kepergiaan mereka ke Amerika Serikat itu dan rakyat menunggu apa sih hasilnya, sementara yg terlihat beredar hanya foto2 mereka berjalan dengan baju santai ditengah daerah elit disana ?

Sebelumnya juga dengar ancaman DPR jika usulan 7 proyek DPR untuk pembangunan museum dan perpustakaan, alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPRsampai ditolak pemerintah. Menurut Zonk, angka trilliunan itu kecil, itu bukan mega proyek. Apakah sedemikian kurangnya fasilitas DPR sat ini hingga muncul juga usulan baru membangun klinik modern dgn kapasitas 10.000 orang. Lalu kemarin ini muncul lagi berita DPR mengusulkan kenaikan tunjangan kehormatan bagi para petingginya dan tunjangan komunikasi dan tunjangan2 lain yang usulan tersebut awalnya bernilai Rp.1,1 trilliun (dan untunglah ditolak dan disetujui dgn jumlah yg jauh leih kecil. Setelah melihat cara2 anggota DPR menjaga kehormatannya dan cara mereka berkomunikasi, pantaskan rakyat harus membayar mereka untuk menjaga kehormatannya dan dapat berkomunikasi sedemikian mahal ?

Jika menggunakan mata, akal sehat, dan hati, tentu kita melihat dan dapat menilai. Lalu perlukah berkomentar dan marah-marah ?. Mending gak usah dan senyum aja, selain juga mereka gak bakal peduli, dari pada ntar dikira selevel.

Salam Indonesia Raya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline