Lihat ke Halaman Asli

Sungguh, Saya Tidak Bisa Mengerti.

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photo Jonru 01_zps0stjcia6.jpg

Tidak bisa mengerti mengapa ada orang2 seperti Jonru yang sedemikian menikmati menjadi seorang (dilihat oleh orang) karena secara konsisten dan membabi buta menyerang Jokowi untuk apa pun yang dilakukannya. Hampir tak ada (kalau gak mau dibilang tak pernah ada) kebaikan atau hal2 positif yang dilakukan oleh Jokowi atau Pemerintahannya. Rasanya orang buta pun akan dapat merasakan betapa proses pembangunan dinegeri ini sedang sedemikian bergemuruh dan sudah dimulai. Jalan tol, rel kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara, fasilitas2 umum dan banyak lagi yang lainnya, disamping memang tekanan ekonomi makro kita yang masih terasa berat dengan nilai tukar Rupiah yang kini masih sangat tertekan. Saya juga sangat tidak mengerti entah mengapa begitu banyak sahabat2 saya yang senang sekali memberi semangat dengan memberi "Like" dan bahkan menShare status2 Jonru yang sangat beraura negatif dan sering kali menyesatkan seperti ini dan karenanya jadi terbaca juga oleh saya. Disaat bangsa ini bersatu padu membela martabat bangsanya dia masih saja sempat menghina pemerintahnya sendiri dengan menyebar issue murahan tak berdasar (dan seperti biasa tanpa bukti sama sekali) berupa prasangka2 negatif yang selalu memenuhi isi kepalanya itu. Aura ingin memecah belah bangsa ini demi mendapat simpati dan dukungan untuk kepentingannya atau kelompoknya sangat terasa kental dibalik setiap kata2 sinisnya. Banyak hal yang memang harus dibereskan dinegeri ini. Butuh kerja keras dan upaya yang terus menerus dan semuanya akan perlu waktu. Kita juga mengerti bahwa dimasa kini media pun merupakan alat yg efektif untuk menggiring opini publik dan sering kali masyarakat kemudian terjebak dalam pemikiran2 yang tidak objektif. Lihatlah pemberitaan2 yang kemudian ujungnya menimbulkan solidaritas dan dukungan terhadap para penjahat Narkoba yg dari kegiatannya itu membunuhi ribuan anak dan generasi mida negeri ini. Peduli dan simpati kepada satu atau dua orang Penjahat yang akan dihukum mati, tapi tak peduli dan tak bersimpati kepada lebih dari 14.000 nyawa generasi muda negeri ini yang mati setiap tahunnya akibat perbuatan beberapa orang Penjahat Narkoba itu ???? Berusaha menyelamatkan nyawa penjahat tapi tidak berusaha menyelamatkan nyawa ribuan korbannya ???? Media dimasa kini adalah alat juga untuk mencari keuntungan. Dan bagi beberapa media rating, oplah itu lebih penting ketimbang isi beritanya. Media juga merupakan alat politik. Seharusnya, kehadiran Sosial Media justru bisa mengimbangi itu dan mencerdaskan bangsa ini. Tapi, kalau pola2 seperti yang digunakan Jonru itulah yang diinterpretasikan sebagai hak azasi individualnya, ya, silahkan saja Jonru, kau teruskan saja segala kegiatan menyebar berbagai tuduhan tak berdasar yang mendekati bahkan termasuk fitnah itu. Ada banyak juga ternyata orang yang sangat senang dan menikmati bergibah dan menyebarluaskan hal2 negatif seperti itu dan silahkan aja juga kalau ingin terus melakukannya. Apapun yang kita katakan dan lakukan sejatinya adalah refleksi hati dan pikiran kita juga. Refleksi siapa kita. Dan, saya percaya bahwa kita akan menuai apa yang kita tanam juga. So, semua kembali lagi kepada masing2 kita. Dan, bagi sahabat2ku yang masih diberi keterbukaan mata dan hati, tetaplah berfikir positif dan objektif. Tentu boleh berfikir kritis dan jika perlu mengkritisi juga banyak hal yg memang perlu diperbaiki di negeri ini. Salam Indonesia Raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline