Lihat ke Halaman Asli

Suatu Siang Jelang 22 Juli di Rumah

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siang ini, sedang enak leyeh-leyeh, tiba-tiba anakku masuk ke kamar dan bilang gini:  "Ayah sepertinya terlalu bersemangat nih dengan Pilpres ini ya.."

"Iyaa donk, ini tahap yg sangat penting untuk nasib bangsa ini 5 tahun ke depan.. nasib kita semua, termasuk Kakak juga" jawabku sambil menoleh padanya (aku biasa memanggilnya "Kakak" dirumah)

"Udaah... santai aja Yah.. itu di salah satu web independen yg merekap data KPU menang Jokowi kok" ujarnya lagi

"Ya. Tapi karena gak resmi, tetap aja gak bakalan diterima dan diakui oleh para Capres; terutama oleh yg kalah. Ntar kayak quick count lagi, biar ilmiah dan bagus track recordnya tetap gak diakui." jawabku.

"Iya. Bener juga Yah. Dari hitungan versi kubu No.1 mereka tetap yg menang, walau pun sumbernya sama. Malah Kubu No.1 sudah syukuran kemenangan segala tuuh...." Kakak mulai menunjukkan kepeduliannya dan bahwa dia cukup mengerti situasi pada saat ini.

"Iyaa.. ntar kalau KPU mengeluarkan hasil yg berbeda, ayah tidak akan kaget kalau mereka tetap gak terima juga. Sekarang aja sudah mulai lemparin alibinya satu2, siap-siap menolak kalau kalah sepertinya. Disamping itu, kan malu juga udah pernah sujud syukur dan buat acara syukuran segala gitu, kalau ternyata gak jadi menang.." jawabku dengan muka rada galau gitu.

'Tapi dari pada deg-degan terus nunggu tanggal 22, sekarang udah ada khabar gembira tuh Yah..!! Bahkan sudah ada disemua TV (bukan hanya TV One atau Metro TV aja)." ujarnya dengan mata berbinar.

"Apa Kak..???? SBY jamin akan netral dan memastikan KPU akan netral juga ?? Atau Kapolri dan TNI sudah siap mengamankan tanggal 22 ini, sehingga sesungguhnya pengerahan massa mengepung KPU dengan dalih pengamanan itu sama sekali tidak diperlukan  ???" tanyaku menyelidik.

"Bukaaaaan... bukan itu. Ayah sih kuper nih.. makanya sering2 nonton TV..!!" ujarnya sambil senyum menggoda.

"Trus jadi apa donk ??" aku mengejarnya lebih lanjut.

"Gini Yah... Khabar gembiranya....untuk kita semua...." ia terdiam sejenak, sambil beranjak menjauh menuju pintu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline