Lihat ke Halaman Asli

Panggung Sandiwara

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

ASN, Jakarta, 10 Februari 2015

Mengapa diakhir bulan Ramadhan, setelah sebulan penuh berpuasa, umat Islam merayakannya dengan suka cita di hari Idul Fitri ? Kerena meraih kemenangan. Kemenangan atas apa, lawan siapa ? Kemenangan atas sebuah peperangan besar, melawan diri sendiri.

Apa pesan dibalik semua itu ? Perang terbesar dalam kehidupan manusia itu sesungguhnya terjadi pada dan di dalam dirinya sendiri. Perang melawan ketidakjujuran, perang melawan hawa nafsu yg berlebihan, perang melawan kepicikan dan kebodohan dengan keterbukaan hati dan pikiran, perang melawan kebencian dengan kasih sayang, perang melawan ego pribadi dengan kepentingan orang lain, perang melawan sakit hati dengan keikhlasan, perang melawan harapan pribadi dengan kepasrahan, perang melawan rasa malas dengan usaha yang sungguh-sungguh, rajin dan keuletan.

Mudahkah semua itu ? Menurut saya, sangat-sangat tidak mudah, walau ada yg mengatakan bahwa mereka telah melewatinya dgn baik atau bahkan megatakan mereka telah melakukannya secara rutin sejak masih kecil. Apa buktinya itu tidak mudah ? Bukankah sangat sulit mengetahui kepribadian seseorang ? Hm.. kali ini saya akan bilang tidak terlalu sulit, karena kepribadian seseorang, termasuk yg berhasil atau tidak melewati puasa2nya, tak akan mudah disembunyikan dalam kesehariannya. Lihatlah tutur kata dan perilaku mereka sehari-hari. Ya, tapi kan manusia paling pintar bersandiwara bahkan sampai disebut dalam salah satu lagu bahwa "dunia ini panggung sandiwara.." ? Ya, namun panggung dan sandiwara itu ada waktu manggungnya dan disuatu titik akan terlihat aslinya juga.

Beberapa orang sibuk mencaci dengan dalih mengkritik, sibuk berteriak tapi tak melakukan tindakan nyata apa2 dengan dalih bukan tugasnya, sibuk menyebar kebencian dengan dalih mencari kebenaran, sibuk menggosip dengan dalih perhatian. Menurut saya mereka adalah orang2 yg tak berhasil keluar dari panggung sandiwaranya masing2 dan berfikir bahwa orang tidak akan tau mereka sedang main sandiwara. Setidaknya itu upaya memandang positif pada mereka, jika tak ingin mengimpulkan memang demikianlah kepribadian mereka yg sesungguhnya. Mereka berfikir orang2 masih menonton mereka sementara penonton sesunggguhnya sudah sibuk bekerja nyata membangun kehidupannya masing2.

Ya sudahlah.. Sebenarnya coretan ini lebih untuk mengingatkan diri saya sendiri.

Take care every one. Hujan masih tinggi intensitasnya dan banjir mulai mengenang dan macet dimana-mana. Tetap SEMANGAT !!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline