Lihat ke Halaman Asli

Keuntungan Menjadi Desa Pendidikan

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Lanjutan Tulisan sebelum nya di http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/08/mewujudkan-desa-pendidikan-di-kampung-inggris-514333.html Salah satu tugas penting yang diemban lembaga pendidikan adalah mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat berperan aktif dan tetap survive di era globalisasi. Jhon Naisbitt dan Patricia Aburdene pernah mengatakan bahwa terobosan paling menggairahkan dari era globalisasi bukan karenan teknologi, melainkan karena konsep yang luas tentang apa artinya manusia itu.

Dalam pembangunan, manusia adalah perencana, pelaku, pengendali serta tujuan dari pembangunan iu sendiri. Oleh karena itu pengembangan kualitas SDM merupakan prioritas utama yang harus ditingkatkan, sehingga ia dapat memiliki segala kemampuan yang dibutuhkan dalam pembangunan di segala bidang. Manusia yang berkualitas dapat memanfaatkan segala potensinya dan mampu merebut peluang di masa depan bagi kejayaan bangsa dan Negara. Faktor manusia menjadi paling menentukan akan berhasil atau gagalnya bangsa untuk tetap tegak dalam persaingan global karena yang membedakan kemampuan suatu bangsa dengan bangsa lainnya adalah kualitas manusianya.

Selain untuk pengembangan SDM, pendidikan memiliki nilai strategis dan mempunyai peran penting sebagai suatu investasi di masa depan. Karena secara teoritis, pendidikan adalah dasar dari pertumbuhan ekonomi, dasar dari perkembangan sains dan teknologi, mengurangi kemiskinan dan keimpangan serta peningkatan kualitas peradaban manusia pada umumnya. Nilai strategis pendidikan yang makro ini, menyimpulkan bahwa pendidikan menyimpan kekuatan luar biasa untuk menciptakan keseluruhan aspek lingkungan hidup dan dapat memberikan informasi paling berharga mengenai pegangan hidup di masa depan serta membantu masyarakat mempersiapkan kebutuhan hidup yang esensial untuk menghadapi perubahan.

Berdasarkan deskripsi di atas, sekurang-kurangnya terdapat tiga keuntungan menjadi desa pendidikan, khususnya di Pare. Antara lain:

1.Keuntungan Akademik

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Pare merupakan suatu daerah yang dikenal dengan pusat belajar bahasa Inggris. Terdapat ratusan lembaga kursus yang berdiri secara otonom dengan berbagai konsep dan sistem pengajaran yang komprehensif. Sehingga dengan kondisi yang demikian, Pare mampu menghipnotis dan menarik perhatian setiap orang dari belahan bumi Indonesia untuk belajar dan mengembangkan skill berbahasa Inggris.

Oleh karena itu, keuntungan-keuntungan secara akademis adanya pendidikan bahasa di Pare adalah sebagai alternatif belajar bahasa Inggris secara cepat dan efektif bagi masyarakat. Di samping itu, juga dapat memberikan kesadaran dan kemampuan bagi masyarakat sekitar tentang bahasa Inggris dengan segala kelebihannya. Manfaat terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan kurikulum alternatif bagi Departemen Pendidikan Nasional terkait pengajaran dan kurikulum bahasa Inggris di berbagai tingkatan sekolah di Indonesia.

2.Keuntungan Ekonomi

Pendidikan pada dasarnya harus mengikuti perkembangan masyarakat. Karena perkembangan masyarakat selalu saja sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan perkembangan teknologi dan perkembangan teknologi memicu perkembangan ekonomi. Maka tidak salah jika disebutkan bahwa pendidikan merupakan dasar dari pertumbuhan ekonomi. Sampai di sini menjadi jelas antara pendidikan dan ekonomi menjadi sesuatu yang berkaitan. Maju mundurnya suatu masyarakat di masa kini dan masa mendatang secara khusus banyak ditentukan oleh taraf pendidikannya. Meski masa kini dan masa mendatang disebut era globalisasi , tetapi sejauh menyangkut perkembangan pendidikan, globalisasi dalam hal ini tetap terbatas.

Demikian pula pendidikan di Pare. Dengan berkembangnya siklus pendidikan dan banyaknya pelajar dari berbagai daerah akan menciptakan suatu pasar yang sangat potensial. Sehingga dengan pasar itu memungkinkan tumbuhnya berbagai usaha bagi masyarakat pemilik modal dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang memiliki skill.

3.Keuntungan Sosial Budaya

Dari berbagai paparan sebelumnya, kita telah melihat suatu hubungan yang tegas antara pendidikan dengan masyarakat. Sementara masyarakat terkait erat dengan suatu budaya. Mustahil bicara pendidikan tanpa bicara budaya masyarakat setempat. Matthew Weinstein dalam artikelnya di sebuah pertemuan antropologi menyampaikan satu kesimpulan bahwa “… education becomes a critical point in science and culture”.Kendati demikian, pendidikan secara sosiologis selain memberikan amunisi memasuki masa depan, ia juga memiliki hubungan dialektikal dengan transformasi sosial masyarakat. Transformasi pendidikan selalu merupakan hasil dari transformasi sosial masyarakat dan begitupun sebaliknya. Berbagai pola dan corak sistem pendidikan menggambarkan corak dari tradisi dan budaya sosial masyarakat yang ada. Maka hal yang paling mendasar yang perlu diperhatikan adalah suatu sistem pendidikan dibangun guna melaksanakan “amanah masyarakat” untuk menyalurkan anggota-anggotanya ke posisi-posisi tertentu. Artinya, suatu sistem pendidikan bagaimanapun harus mampu menjadikan dirinya sebagai mekanisme alokasi posisional bagi civitas akademika untuk memasuki masa depannya. Bersambung...........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline