Lihat ke Halaman Asli

Memang Seharusnya Berterima Kasihlah kepada IPL

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Diawal lengsernya NH, maka secercah harapan atau lebih tepatnya mimpi untuk sepakbola yg lebih baik .

Tapi sikap Pengurus PSSI baru yg begitu ekstim merubah pola kehidupan sepakbola yg nyaman warisan NH itulah yg menjadi BLUNDER.


Pembentukan IPL yg digadang2 sebagai Liga Profesional yg bebas APBD terasa sangat mengganggu bagi Pemilik Klub dan pendukungnya yg berharap dan sangat membutuhkan Dana APBD itu, setidaknya sampai 2014 nanti.


Pengurus PSSI saat itu tidak menyadari, bahwa merubah secara ekstrim, tentunya akan mendapatkan tentangan dari kelompok yang notabene masih warisan dinasti NH. Dan itu menjadi lumrah, dikarenakan gak akan ada pribadi yg mau kenyamanan dan ketentramannya sekian lama, akan terganggu begitu aja.

Sehingga pada akhirnya muncul statement bahwa Lahirnya IPL dianggap sbg Tonggak KEHANCURAN sepakbola, atau lebih tepatnya kehancuran Klub bola.


Hal iti dikarenakan seiring lahirnya IPL, maka muncul jg Pelarangan penggunaan APBD untuk Klub Bola.

Dan bisa dilihat selanjutnya, begitu banyak klub yg terseok2 melakoni kompetisi, khususnya bagi sebagian Klub MANJA, yg terbiasa MENYUSU APBD untuk menghidupi kelompoknya.


Menjadi sangat pantas kalo pada akhirnya mayoritas pendukung PSSI yg sekarang menyebut IPL SEBAGAI PENGHANCUR SEPAKBOLA INDONESIA, bila dilihat dari alasan diatas dan mungkin alasan2 lainnya yg tidak diketahui penulis.


Tapi seiring berjalannya waktu, akhirnya merekapun berubah pikiran juga.

Entah karena mengikuti perkembangan MODE, SADAR DIRI ataupun TUNTUTAN PASAR, akhirnya kini mereka memang harus BERTERIMA KASIH KEPADA IPL.

Bisa dibayangkan andai saat itu IPL gak lahir, maka bisa dipastikan Liga yg sekarang gak akan tahu perkembangan tuntutan Pasar Sepakbola sesungguhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline