Sebagai insan sejarah, keunggulan pasangan Prabowo-Gibran dalam quick count dan real count KPU Pilpres 2024 membuat saya melakukan napak tilas terhadap kegigihan Prabowo Subianto dalam Pilpres sebelumnya yaitu 2014 dan 2019. Youtube kemudian menampilkan salah satu video ke beranda saya saat Prabowo berpidato bahwa Indonesia akan bubar pada 2030. Berikut, penulis cantumkan isi pidato Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada tahun 2018 atau menjelang kontestasi Pemilu 2019.
"Saudara-saudara, kita masih upacara, kisah masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka ramalkan kita ini bubar. Elit kita ini merasa bahwa 80% tanah dikuasai 1% rakyat kita tidak apa-apa, bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1% tidak apa-apa, bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil keluar negeri tidak tinggal di Indonesia tidak apa-apa. Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara. Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan semakin curang, semakin culas, semakin maling. Tidak enak kita bicara tetapi sudah tidak ada waktu kita pura-pura lagi."
Isi pidato di atas, tentu mengejutkan dan mengkhawatirkan saya sebagai anak negeri yang mencintai bangsa dan banyak membaca sejarah berdarah tanah air ini memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan. Insting sejarah menggerakkan saya mencari banyak informasi terkait pidato tersebut. Intinya saya lalu mengumpulkan informasi tentang novel Ghost Fleet yang dijadikan Prabowo sebagai sumber informasi dalam pidatonya.
Prabowo: "Memang Bentuknya Novel Tetapi Ditulis oleh Ahli Intelijen Strategis"
Pengakuan Prabowo Subianto bahwa pidatonya yang menyinggung Indonesia akan bubar memang bersumber dari novel. Meski demikian novel yang ditulis oleh ahli intelijen ini patut menjadi kewaspadaan bangsa Indonesia yang menurut novel berjudul Ghost Fleet itu, Indonesia tidak ada lagi tahun 2030. Demikian dikutip dari salah satu video Kompas. TV.
Saat Prabowo ditanya oleh wartawan terkait novel itu fiksi atau ilmiah, Ketua Umum Gerindra ini menjelaskan bahwa di luar negeri memang ada yang disebut skenario writing. Mungkin bentuknya memang novel tetapi ditulis oleh ahli-ahli intelijen strategis.
Terkait tujuan Prabowo menyampaikan pidato tersebut, ia menjelaskan bahwa tujuannya untuk menyampaikan ke lingkungan politik agar waspada, jangan anggap enteng persoalan-persoalan karena sejak awal lahirnya Republik banyak yang iri terhadap kekayaan kita.
Akibatnya kita selalu didatangi dan dirampok selama ratusan tahun terutama oleh Belanda. Belum lagi mengingat banyak yang gugur untuk merebut kemerdekaan. Bahkan setelah perang kemerdekaan pun, mereka masih datang untuk memecah belah kita, hingga sekarang pun pihak luar negeri masih membuat tulisan bahwa tahun 2030 bangsa Indonesia sudah tidak ada.
Prabowo tidak hanya mengingatkan Indonesia akan bubar dalam acara Konferensi Nasional dan Temu Kader sebagaimana video yang viral tetapi juga dalam kesempatan bedah buku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada 18 September 2017.