Lihat ke Halaman Asli

Agussalim Ibnu Hamzah

Historia Magistra Vitae

Kesalehan Anak Sangat Bergantung pada Ibunya: Kisah Anak Nabi Nuh dan Masyithah

Diperbarui: 23 Desember 2023   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kisah Masyithah (sumber: Harian Riau.com)

Ada anggapan bahwa dalam suatu keluarga, sosok ayah yang pertama harus baik atau saleh. Anggapan ini tidak salah, sebab laki-laki yang saleh akan mampu menjalankan tugasnya memimpin pendidikan istri dan anak-anaknya. Tetapi hal ini bukan berarti, seorang ibu atau istri sepenuhnya menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada suaminya. Lalu bagaimana ia bisa mendidik anak-anaknya, jika dia juga belum bisa memberikan keteladanan tentang kebaikan dan kesalehan.

Mari renungkan kembali sebuah pesan Nabi saw bahwa ibu adalah madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya. Inilah pesan yang diwakili oleh syair yang ditulis dalam Nisaa' Haular Rasul (Mahmud Mahdi dkk) berikut ini:

Seorang ibu adalah madrasah bagi putranya, 

mempersiapkannya adalah mempersiapkan bangsa yang mulia

Seorang ibu adalah taman

Jika kau rawat dia, niscaya tumbuh subur menghijau

Seorang ibu adalah guru dari guru yang pertama

Gerak-geriknya mempengaruhi seluruh ufuk

Kisah Anak-Anak Nabi Nuh dan Ibu Mereka 

Kisah istri Nabi Nuh di antaranya disebutkan dalam Q.S. At-Tahrim:10. Allah menjelaskan bahwa ia dan istri Luth berada dalam pengawasan dua hamba-Nya yang saleh, tetapi kedua istri Nabi itu berkhianat pada suaminya. Suami mereka pun tidak dapat menolong mereka dari siksaan neraka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline