Lihat ke Halaman Asli

Agussalim Ibnu Hamzah

Historia Magistra Vitae

Simpati Indonesia untuk Palestina: Pesan Monas hingga Menepis Tuduhan Israel

Diperbarui: 9 November 2023   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah sakit Indonesia di Gaza (Kompas.com)

Invasi udara Israel ke wilayah Palestina sejak 7 Oktober 2023, disusul serangan darat pasukan Zionis menyebabkan makin bertambahnya korban jiwa. Hingga kini korban jiwa di Palestina sudah lebih 10 ribu jiwa. Sedangkan korban di kalangan rakyat Israel menurut versi pemerintah Zionis lebih 1.400 orang. Simpati melalui aksi unjuk rasa atau demonstrasi membela Palestina makin meluas ke berbagai belahan dunia, baik di Asia, Eropa, Afrika ataupun Amerika.

Dengan demikian dukungan terhadap Palestina bukan hanya ditunjukkan oleh umat Islam, tetapi juga sudah mengetuk nurani kemanusiaan seluruh umat manusia tanpa membedakan agama. Ini pula yang menjadi spirit masyarakat Indonesia saat sekitar dua juta orang memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) dalam aksi damai bela Palestina pada Minggu, 5 Mei 2023 pagi.

Lautan manusia di kawasan Monas dalam aksi bela Palestina (Kompas.com)

Pesan dari Monas

Aksi damai di Monas juga diikuti oleh beberapa petinggi negara, tokoh bangsa dan tokoh lintas agama. Di antara mereka yang hadir di antaranya adalah Din Syamsuddin, Gus Yaqut, Muhajir Efendi, Anies Baswedan, Puan Maharani, dan Retno Marsudi. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Indonesia ini telah berpidato membela Palestina dan mengecam Israel di Sidang Umum PBB. Sepintas video itu pun diputar kembali saat aksi di Monas.

Dalam kesempatan memberikan orasi, atas nama pemerintah, Menlu Retno Marsudi menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina. Retno di antaranya menyinggung bantuan kemanusiaan tahap pertama yang diberangkatkan pada Sabtu, 4 Mei 2023 dan dilepas secara resmi oleh Presiden Jokowi. Ia juga menjelaskan bahwa bantuan ini bukan hanya dari pemerintah tetapi dari seluruh masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan. Di kesempatan itu, Retno juga membacakan puisi untuk Palestina yang diciptakannya sendiri. Dalam puisinya, Retno menegaskan Palestina adalah saudara Indonesia dan Indonesia akan terus bersamanya.

Pada kesempatan itu juga, tokoh lintas agama secara bergantian membacakan enam poin tuntutan atas nama Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina. Pertama, menuntut agar perang segera dihentikan dan agar dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel untuk diajukan ke mahkamah internasional.

Kedua, demi kemanusiaan, perdamaian dan keadilan menentang keras penjajahan Israel atas Palestina dan mengecam keras politik apartheid, genosida, holocaus serta terorisme yang terus dilakukan Israel. Maka mereka menyerukan kepada pemerintah negara-negara Islam, negara-negara Arab untuk membatalkan hubungan diplomatik dan atau tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina merdeka, berdaulat dan berdiri tegak. Sebagai bentuk solidaritas bagi Palestina seyogyanya bangsa Indonesia sebagai bangsa cinta damai dan keadilan memboikot dan tidak membeli produk-produk Israel dan produk-produk pakaian, makanan, dan minuman yang menyumbang kepada Israel.

Ketiga, memberikan apresiasi kepada PBB atas keputusan dan resolusi-resolusinya atas Israel antara lain sebagai pelanggaran HAM berat, namun PBB perlu melakukan langkah-langkah nyata dan tegas dalam menegakkan resolusi-resolusinya dengan menghilangkan hak veto dari negara-negara yang menampilkan standar ganda terhadap masalah Palestina.

Keempat, mendukung dengan penghargaan atas sikap tegas dan konsisten Indonesia yang sejak zaman Presiden Bung Karno hingga sekarang zaman Presiden Joko Widodo terus menolak penjajahan Israel dan mendukung Palestina merdeka. Mengapresiasi sikap diplomasi tegasnya yang dilakukan oleh Menlu Reto Marsudi baik di forum KTT OKI maupun Sidang Umum PBB. Mendorong pemerintah Indonesia untuk semakin mendorong kolaborasi negara-negara anggota OKI, ASEAN, JCC, bersama negara-negara seperti Rusia, China, Bolivia, yang mengambil sikap tegas atas Israel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline