Lihat ke Halaman Asli

Agussalim Ibnu Hamzah

Historia Magistra Vitae

Pelatihan Jurnalistik Nasional AGSI: Kolaborasi Teknik Desain Visual dan Menulis Berita

Diperbarui: 8 Agustus 2023   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta Pelatihan Jurnalistik AGSI mendengar arahan dari Ketua Panitia, Marfianto (dokumen panitia) 

Pelatihan Jurnalistik Nasional yang digelar oleh oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) telah berakhir. Kegiatan yang berlangsung lima hari ini (2-6 Agustus  2023) diikuti oleh 90 guru dari seluruh Indonesia yang sebagian besar merupakan pengurus AGSI provinsi.

Menggunakan platform zoom meeting, Pelatihan Jurnalistik dibuka pada Rabu malam (2/8/2023) oleh Presiden AGSI Sumardiansyah Perdana Kusuma. Tokoh muda yang akrab disapa Mas Rian ini menyinggung bahwa sejak keluarnya UU tentang Guru dan Dosen, maka sejak itu guru dan dosen bukan lagi profesi biasa.

"Guru harus memiliki kompetensi sejarah tetapi harus membuka diri dan iklusif terhadap ilmu lain. Mereka harus memiliki banyak rekam jejak digital yang positif untuk menjaga harkat dan martabatnya," demikian di antara pesan Sumardiansyah yang juga duduk dalam Pengurus Besar PGRI dan terlibat dalam perumusan kurikulum di Kemendiknas ini.

Presiden AGSI Sumardiansyah Perdana Kusuma (dok. panitia)

Perhatikan Hal ini dalam Desain Visual

Pembukaan dilanjutkan dengan materi tentang desain visual atau grafis yang disampaikan oleh Andreas Syah Pahlevi, Dosen Desain Visual dari Universitas Negeri Malang. Desainer dengan banyak prestasi internasional ini memaparkan bahwa di antara hal penting yang harus diperhatikan saat membuat desain visual adalah layout. Ini merupakan komposisi penting dan skill yang wajib dikuasai di samping skill tipografi, Ilustrasi dan media rekam. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan mendesain. Demikian ia mengutip pendapat Surianto Ruslan.

Terkhusus untuk flyer, Ketua Asosiasi Desainer Grafis chafter Malang ini menekankan empat hal yang harus dipertimbangkan dalam merancang flyer yaitu tujuan, segmentasi, copywriting, dan layout. Khusus copywriting, Andreas mengingatkan bahwa copywriting yang baik adalah yang dapat menarik perhatian untuk dibaca hingga tuntas.

Hal cukup menarik adalah saat Andreas menampilkan contoh flyer yang layoutnya kurang menarik, ini terjadi terutama karena kurang diperhatikannya unsur white space sehingga flyer tampak didominasi oleh tulisan atau foto. White space sendiri diartikan sebagai ruang kosong meskipun warnanya tidak selamanya putih.

Andreas Syah Pahlevi, Dosen Desain Visual Universitas Negeri Malang (dok. panitia)

Apa yang Harus Diperhatikan dalam Mengundang Media dan Membuat Berita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline