Oleh : Agustiya Fatriya Rizky
Mahasiswi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Delegasi dalam event International Social Business Summer Program (ISBSP) 2020 di Bangaldesh
Daffodil International University telah mengadakan Internasional Social Business Summer Program (ISBSP) virtual selama 20-25 Juli 2020 yang merupakan summer program pertama di dunia untuk bisnis sosial selama 6 hari. Peserta diberikan 3 kredit akademik bersama dengan sertifikatnya.
Peserta memiliki sesi eksklusif dengan Profesor Peraih Novel, Muhammad Yunus, bapak Bisnis Sosial dan Kredit Mikro. Profesor Peraih Nobel, Muhammad Yunus adalah pendiri Grameen Bank dan lebih dari 50 perusahaan di Bangladesh. Penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2006 bersama dengan Grameen Bank.
Pada tahun 2006 menempatkannya sebagai salah satu dari 12 pemimpin bisnis teratas. Beliau adalah satu dari hanya tujuh orang yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.
Medali Kebebasan Presiden, dan Medali Emas Kongres. Untuk inovasi dan kewirausahaannya yang konstan, majalah Fortune menyebut Profesor Muhammad Yunus sebagai salah satu dari 12 wirausahawan terbesar di zaman kita. Profesor. Kegiatan ISBSP dilaksanakan melalaui via daring zoom.
Impian Prof Yunus untuk menjadikan kemiskinan sebagai museum kemiskinan Hrishipara adalah desa terpencil di Bangladesh. Penduduk desa ini sangat miskin. Sulit untuk mencari nafkah dengan memproduksi keranjang dari bambu.
Anak-anak di desa ini tidak memiliki akses ke sekolah. Tidak ada jamban sanitasi, tidak ada sumber air minum murni sehingga sebagian besar waktu mereka menderita penyakit yang ditularkan melalui air.
Masalah kesehatan telah menurunkan produktivitas mereka. Tidak mungkin mengubah kekayaan mereka dalam waktu dekat. Dalam situasi ini Profesor Yunus menemukan Micro Credit dan meluncurkan Grameen Bank.
Grameen Bank adalah bank yang menyediakan Kredit Mikro untuk orang miskin tanpa jaminan. Setiap peminjam bank harus mematuhi enam belas keputusan. Di antara enam belas keputusan, tiga di antaranya adalah-
1. Kami mendidik anak-anak kami
2. Kami membangun & menggunakan kakus yang tepat.
3. Kami harus merebus air sebelum minum atau menggunakan tawas untuk memurnikannya. Kami menggunakan filter pitcher untuk menghapus arsenik.
Grameen Bank datang ke Hrishipara. Desa-desa Hrishipara meminjam uang dari Grameen Bank. Mereka memperluas bisnis mereka dan mengikuti enam belas keputusan dengan benar.