Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: "kamu lihatlah orang yang dipilih Tuhan itu? Sebab tidak ada seorang pun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu." Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: "hidup raja." (I Samuel 10 : 24).
Siapakah yang sama seperti Tuhan? Oleh karena Kasih-Nya, Israel dibebaskan dari kesengsaraan hidup, oleh karena kemurahan Tuhan, Israel diberi pengampunan. Tetapi Israel yang dibebaskan dari penghukuman mereka sedang mendukakan hati Tuhan. Israel yang telah dimerdekakan oleh Tuhan justru melawan kehendak Tuhan, dan ingin berjalan sendiri tanpa pengendalian dan pengawasan Tuhan.
Sekalipun demikin, Tuhan tidak pernah lepas untuk menuntun bangsa Israel melalui penetapan seorang pemimpin yaitu Saul ditengah-tengah umat pilihan. Pemilihan Saul sebagai pemimpin, Samuel menjadi instrumen yang diteguhkan oleh Tuhan, supaya Israel yang sering melawan, memilih jalannya sendiri, dapat merespon dan memahami kehendak Tuhan.
Terkait pemilihan Saul sebagai Pemimpin Israel, tatkala ia tidak bermegah bahkan sebaliknya ia memiliki sifat kerendahan hati. Karena ia tahu bahwa tanggung jawab yang dipercayakan sungguh amat berat dan baginya sebagai manusia tidak mampu melakukan pekerjaan yang membawa keuntungan atau keberhasilan yang memuaskan.
Melalui Kebenaran diatas mengingatkan kita sebagai orang percaya, Pertama; Tunduklah pada kehendak Tuhan dan prioritaskanlah Tuhan dalam segala hal. Kedua, Hendaknya kita sebagai pemimpin multak memiliki sifat rendah hati, mampu bekerja dan bekerjasama, tidak egois dan tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri. Supaya semua yang menjadi keuntungan dapat dinikmati bersama dan nama Tuhan dipermuliakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H