Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Waruwu

Hidup adalah Kesempatan

Cerminan Hidup sebagai Pemimpin

Diperbarui: 17 November 2022   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Renungan:

Bahan Bacaan : II Samuel 3 : 12 - 16

 

Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: "Milik siapakah negeri ini? Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu." (II Samuel 3 : 12).

Kedua pribadi ini baik Abner dan juga Daud sama-sama menantu dari Saul. Selain Abner sebagai menantu, ia juga adalah seorang Panglima pada masa kepemimpinan Saul di Israel. Setelah kematian Saul maka Abner sebagai kepala pasukan militer memberi mandat kepada utusan untuk datang kepada Daud, supaya Daud kembali menjadi raja di Israel.

Inilah tanda bahwa Abner sebagai panglima yang dipercaya, tentunya dapat mengambil alih untuk menjadi pemimpin di Israel setelah kematian Saul. Tetapi Abner Pun tahu bahwa ia bukan pilihan yang di pilih oleh Tuhan. Itulah sebabnya Abner menyuruh utusan, supaya Daud yang di pilih Tuhan, dapat memimpin Israel sesuai dengan rencana yang Tuhan tetapkan bagi seluruh umat pilihan-Nya.

Disini dapat dijelaskan bahwa  Abner memiliki kerinduan supaya bangsa Israel di pimpin untuk menjadi bangsa yang takut akan Tuhan. Sehingga Abner merindukan sosok yang dapat diandalkan untuk memimpin bangsa Israel yaitu Daud, sehingga olehnya bangsa Israel kembali di jalan yang benar sebagaimana yang ditetapkan oleh Tuhan.

Melalui kebenaran Firman Tuhan sebagai landasan yang meneguhkan iman kekasih Tuhan pada saat ini; Pertama, Jadilah yang pertama dan yang paling utama meng-altruis orang lain demi kepentingan umum dalam setiap organisasi. 

Kedua, Milikilah Sikap percaya tanpa meragukan orang lain, dalam setiap kepercayaan yang dipercayakan oleh Tuhan terhadap potensi yang Tuhan percayakan kepada orang lain. Ketiga, milikilah sifat menghargai orang lain, supaya tujuan dalam kepemimpinan dapat tercapai dan menjadi hormat bagi kemuliaan Tuhan di sorga.

Selamat memberkati...!!!

(Pdt. Agustinus Waruwu, M.Th).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline